Showing posts with label Daur Ulang. Show all posts
Showing posts with label Daur Ulang. Show all posts

Cara Membuat Pupuk Cair dari Sabut Kelapa Sawit

Bagaimana cara membuat pupuk cair dari sabut kelapa sawit? Dalam industri pengolahan kelapa sawit, sabut sering diabaikan begitu saja sehingga menjadi sampah. Faktanya sabut bisa dibuat sebagai sumber hara kalium organik dengan mengolahnya menjadi pupuk cair. Dengan begini, industri pun akan lebih ramah lingkungan.

Kelebihan dari pupuk organik adalah mampu menyuburkan media tanam tanpa merusak karakteristiknya. Hal ini dikarenakan pupuk organik sama sekali tidak mengandung bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahkan dengan membuat POC sendiri, anggaran untuk pengadaan pupuk bisa dihemat semaksimal mungkin.
pupuk-sabut-kelapa-sawit.png
Simak panduan pembuatan POC (Pupuk Cair Organik) berikut ini!
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • 1 kg sabut kelapa sawit yang kering
  • 100 gram gula merah
  • 100 ml EM4
  • 10 liter air
Alat-alat yang digunakan :
  • Wadah berupa ember, tong, atau jerigen
  • Parang atau golok
Langkah-langkah pembuatan :
  1. Potonglah sabut kelapa sawit dengan cara mencincangnya menggunakan parang/golok hingga ukurannya berubah menjadi kecil.
  2. Masukkan potongan-potongan sabut kelapa sawi tersebut ke dalam wadah yang sudah disediakan. Kami lebih menyarankan untuk menggunakan jerigen daripada ember atau tong sehingga wadah tersebut bisa ditutup dengan rapat.
  3. Di wadah yang terpisah, campurkanlah air dan gula merah hingga tercampur merata. Kemudian tambahkan EM4 ke dalamnya. Jangan lupa untuk mengaduknya sekali lagi.
  4. Setelah larutan jadi, Anda bisa menuangkannya ke dalam jerigen yang telah berisi potongan-potongan sabut kelapa sawit. Aduk sebentar secara perlahan. Lalu pasang penutup pada jerigen tersebut.
  5. Disarankan untuk menyimpan jerigen ini di tempat yang aman dan terhindar dari terik matahari secara langsung. Selama proses fermentasi berlangsung, Anda perlu membuka penutup jerigen selama 1-3 menit/hari untuk membuang gas yang terjebak di dalamnya. Agar menghasilkan POC yang berkualitas terbaik, proses fermentasi perlu dilakukan selama 2 minggu.
Pupuk cair organik yang telah dihasilkan dari sabut kelapa sawit bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman. Sebelum dipakai, pupuk ini perlu dicampur terlebih dahulu dengan air bersih memakai perbandingan 1:3. Semprotkan campuran tersebut dengan dosis sebanyak 250 ml/tanaman. Pemupukan dilakukan setiap seminggu sekali.

Sementara itu untuk penggunaan pada daun tanaman, Anda harus mencampurkan POC ini dan air dengan perbandingan 1:5 sebelum digunakan. Siramkan hasil pencampuran tadi tepat di permukaan daun tanaman. Kerjakan pemupukan ini setiap seminggu sekali supaya tanaman bisa tumbuh subur.

Panduan Praktis Cara Membuat Pupuk Urea Cair

Bagaimana cara membuat pupuk urea cair? Tahukah Anda, urea adalah pupuk buatan yang termasuk ke dalam golongan pupuk nitrogen dan biasa digunakan dalam pertanian. Pupuk ini ternyata bisa dibuat sendiri dengan mudah. Bahan baku pembuatannya bisa diperoleh di sekitar pekarangan rumah. Di antaranya yaitu azolla, leguminosa, jerami/dedaunan hijau, dan urine binatang ternak.

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan panduan praktis bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan pupuk urea cair secara organik. Panduan ini akan sangat bermanfaat bagi para petani yang kesulitan dalam mendapatkan pupuk urea, baik itu karena harga maupun kelangkaan. Selain dapat digunakan untuk menyuburkan kelapa sawit, pupuk ini juga bagus sekali bila diaplikasikan kepada tanaman sayur-mayur, palawija, dan holtikultura.

Beberapa fungsi unsur nitrogen (N) yang terkandung di dalam pupuk urea antara lain :
  1. Merangsang daya pertumbuhan tanaman
  2. Mengisi organ dari sel tanaman itu sendiri
  3. Memurnikan protein dan asam amino dalam tanaman
  4. Merangsang pertumbuhan vegetatif bagian tanaman yang berwarna hijau seperti daun
  5. Meningkatkan kekokohan batang utama
cara-membuat-pupuk-urea.png
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
  • 1 kg tepung daun lamtoro
  • 1 kg tepung biji kacang panjang
  • 10 gram terasi
  • 2 ons gula merah
  • 3 ons dedak halus
  • 1 liter urine sapi/kambing
  • EM4 secukupnya
  • Jerigen ukuran besar
Langkah-langkah cara pembuatan :
  1. Rebus gula merah dengan air secukupnya agar berubah wujud menjadi cair. Sembari menunggu gula merah tersebut mencair, Anda bisa menumbuk terasi sampai halus.
  2. Masukkan tepung daun lamtoro, tepung biji kacang panjang, dedak halus, dan urine sapi ke dalam jerigen. Kemudian aduk supaya tercampur rata.
  3. Tambahkan cairan gula merah dan terasi halus ke dalam jerigen tadi. Lakukan pengadukan kembali hingga bahan-bahan di dalamnya tercampur secara merata.
  4. Setelah campuran semua bahan di atas sudah benar-benar tercampur rata, Anda bisa memasukkan EM4 secukupnya ke dalam jerigen tersebut. Aduk sekali lagi supaya EM4 tersebut tercampur dengan bahan-bahan lainnya.
  5. Jerigen kemudian ditutup dengan rapat. Selanjutnya simpan jerigen ini di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang lancar kurang lebih selama 14 hari. Setiap 3 hari sekali, Anda bisa membuka penutup jerigen tersebut sebentar untuk membuang gas yang terjebak di dalamnya, lalu tutup kembali.
Langkah-langkah cara penggunaan :
  1. Sebelum digunakan untuk memupuk tumbuh-tumbuhan, Anda perlu melarutkan pupuk urea cair ini dengan air terlebih dahulu. Perbandingan yang dipakai adalah 1:1.
  2. Kelapa sawit dan tanaman holtikultura lainnya perlu dilakukan pemupukan menggunakan urea setiap 1-2 minggu sekali. Sedangkan pemupukan untuk tanaman palawija adalah setiap 2 minggu sekali. Dan untuk tanaman buah-buahan, berikanlah pupuk urea ini setiap setahun sekali pada saat selesai pemanenan buah.

Manfaat Solid Limbah Kelapa Sawit

Apakah manfaat-manfaat solid limbah kelapa sawit? Di pabrik kelapa sawit, limbah sawit dihasilkan oleh stasiun klarifikasi. Setelah diolah sedemikian rupa, decanter solid ini bisa dimanfaatkan ke dalam perkebunan kelapa sawit terutama sebagai pupuk organik karena mengandung unsur nitrogen (N) yang tinggi. setiap 1 ton limbah solid basah, atau setara dengan 0,35 ton limbah solid kering, bisa dibuat menjadi 17 kg urea, 3 kg TSP, 8 kg MOP, dan 5 kg kiserit.

Penggunaan pupuk organik hasil dari pengolahan limbah solid akan menghemat anggaran biaya industri kelapa sawit dalam sektor pengadaan pupuk tanaman. Sayangnya decanter solid tidak dapat disimpan terlalu lama. Rata-rata limbah solid ini mempunyai usia pakai kurang dari 6 minggu. Jika lebih dari waktu tersebut, maka limbah akan rusak akibat proses pelapukan. Jadi untuk mendapatkan hasil yang maksimal, disarankan sesegera mungkin mengaplikasikan limbah ini ke lapangan paling tidak dalam waktu seminggu pertama.
manfaat-solid-kelapa-sawit.jpg
Tahukah Anda, decanter solid (DS) adalah limbah solid/padat yang dihasilkan dari proses pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang menggunakan sistem decanter. Manfaat utama dari solid limbah kelapa sawit ini adalah sebagai bahan pengganti pupuk. Sebelum digunakan, DS ini harus diproses terlebih dahulu. Caranya melalui proses pengeringan DS memakai mesin dryer hingga diperoleh DS kering yang mempunyai kadar air kurang dari 15 persen.
Rata-rata volume produksi DS basah ini mencapai 5,7% dari total TBS. Sementara untuk tingkat produksi DS kering kurang lebih sebanyak 2% dari TBS yang diolah. Perlu diketahui, DS basah dan DS kering ini sama-sama bisa digunakan sebagai bahan pengganti pupuk pada tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan.

Decanter solid (DS) yang sudah jadi selanjutnya dapat diangkut ke lapangan sesuai dengan blok-blok penerapannya menggunakan traktor atau trailer. Agar lebih efektif dan efisien, DS ini dikemas terlebih dahulu ke dalam karung yang berukuran 35 kg/karung. Sesampainya di lapangan, DS ini bisa ditumpuk di sepanjang barisan kedua dari jalan. Kemudian DS bisa diecer secara manual ke setiap pohon di dalam blok menggunakan bantuan kereta dorong.

3 Manfaat Utama Sabut Kelapa Sawit

Apakah manfaat sabut kelapa sawit? Sabut merupakah limbah yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit. Wujud sabut berupa kulit yang berserat. Jika tidak diolah dengan benar, sabut ini akan semakin menggunung dan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh sebab itu, sabut kelapa sawit perlu diolah sedemikian rupa agar mempunyai nilai jual yang tinggi.
Bagi Anda yang terbiasa dengan kondisi di dalam industri kelapa sawit, Anda mungkin sudah mengetahui kalau sabut bisa diolah menjadi kerajinan tangan, keset lantai, dan briket. Beberapa petani bahkan telah mampu mengolahnya menjadi pupuk cair yang berguna untuk menyuburkan lahan. Namun ternyata, sabut kelapa sawit ini mempunyai manfaat yang luas di berbagai sektor kehidupan.
manfaat-sabut-kelapa-sawit.jpg
Pertanian
Sabut yang dihasilkan oleh buah kelapa sawit ternyata mengandung berbagai unsur hara yang bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur yang terdapat pada sabut sawit di antaranya kalium, fosfor, kalsium, magnesium, natrium, dan mineral lain. Kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan air juga dapat dipakai untuk menjaga tingkat kelembaban lahan.
Berikut ini manfaat-manfaat sabut kelapa sawit untuk pertanian :
  1. Sumber unsur hara organik terutama kalium
  2. Dapat diolah menjadi pupuk organik cair dan padat
  3. Campuran media tanam
  4. Menetralkan tingkat keasaman (pH) tanah
  5. Menjaga kondisi kelembaban lahan
Kerajinan
Sabut dari kelapa sawit pun dapat dibentuk menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang menarik. Bahkan kerajinan yang dibuat dari sabut ini memiliki nilai keindahan tersendiri yang tidak bisa ditemukan pada kerajinan dari bahan yang lain. Keunikan kerajinan dari sabut biasanya ditimbulkan oleh kesan alaminya yang begitu kuat dan pola anyaman yang menciptakan kesan begitu kuat.
Beberapa kerajinan tangan yang bisa dibuat dari sabut kelapa sawit antara lain :
  1. Miniatur
  2. Vas bunga
  3. Tempat buku
  4. Pigura
  5. Dompet
  6. Tas
  7. Aksesori
  8. Karpet
  9. Kasur
  10. Sapu
Kesehatan
Di bidang kesehatan, sabut kelapa sawit dapat digunakan untuk membersihkan dan menjernihkan air sumur. Caranya yaitu susunlah lembaran-lembaran sabut kelapa sawit hingga membentuk lingkaran dengan diameter sama seperti diameter sumur tersebut dan ketebalannya sekitar 5-10 cm. Buatlah 3-5 lingkaran sabut kelapa sawit sekaligus. Masukkan lingkaran-lingkaran sabut kelapa sawit ini ke dalam sumur hingga mencapai bagian dasarnya. Tunggu selama 3-5 hari. Niscaya air sumur di rumah Anda pun menjadi lebih bersih dan warnanya jernih.

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

Bagaimana cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi? Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Selain dapat dibuat menggunakan bahan baku kotoran ayam dan kotoran kambing, ternyata kotoran sapi pun bagus dipakai untuk membikin pupuk kandang ini. Pupuk kandang merupakan pupuk organik karena dalam proses pembuatannya sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Bagi Anda yang memiliki usaha peternakan sapi di samping perkebunan kelapa sawit, tidak ada salahnya mencoba membuat pupuk kandang sendiri. Dalam tahap awal, Anda bisa menggunakan pupuk yang dihasilkan tersebut untuk memupuk lahan perkebunan milik sendiri. Barulah jika dirasakan pupuk buatan Anda memiliki kualitas yang bagus, Anda bisa menjualnya ke petani sekitar. Lumayan menguntungkan kan?
membuat-pupuk-kotoran-sapi.jpg
Nah, di bawah ini panduan dari KLPSWT dalam membuat pupuk kandang organik!
Bahan-bahan :
  • Kotoran sapi
  • Bahan pengurai
  • Kapur pertanian
  • Tetes tebu
Cara membuat :
  1. Siapkan kotoran sapi, bahan pengurai, kapur pertanian (dolomit), dan tetes tebu. Kotoran sapi yang dipakai sebaiknya bercampur dengan urine dan tidak kering. Contoh bahan pengurai adalah stardec. Jika Anda kesulitan memperoleh dolomit, silakan buat sendiri dengan tutorial di sini. Tetes tebu yang dipakai harus dalam kondisi yang murni.
  2. Pembuatan pupuk kandang sebaiknya dilakukan di dalam wadah khusus yang tertutup agar tidak tercemar. Masukkan kotoran sapi ke dalam sebuah drum tersebut. Kemudian tambahkan bahan pengurai, kapur pertanian, dan tetes tebu ke dalamnya. Aduklah bahan-bahan ini sampai tercampur rata.
  3. Setelah bahan-bahan tercampur semuanya, Anda bisa mendiamkannya dalam beberapa hari. Tujuannya agar terjadi proses penguraian dari bahan-bahan ini. Lama proses tersebut tergantung pada cuaca. Pada saat musim hujan, Anda bisa mendiamkan drum selama 5-6 minggu. Sedangkan ketika musim kemarau, proses penguraian cukup dilakukan dalam waktu 3-4 minggu.
  4. Selama proses penguraian tengah berlangsung, Anda harus melakukan perawatan terhadap bahan-bahan pupuk kandang di atas. Lakukan pembalikan lapisan bawah ke lapisan atas setiap seminggu sekali pada musim kemarau dan dua minggu sekali pada musim penghujan. Dalam setiap proses pembalikan, lapisan tersebut harus dibolak-balik minimal sebanyak tiga kali berturut-turut.
  5. Tahap berikutnya setelah proses penguraian yakni proses penggilingan pupuk kandang yang masih mentah. Proses ini harus dikerjakan dengan menggunakan bantuan mesin penggiling khusus. Gilinglah seluruh bahan-bahan ini agar ukurannya mengecil. Semakin kecil ukuran partikel-partikel penyusun pupuk kandang, maka kualitas pupuk tersebut akan semakin bagus karena potensi terserapnya nutrisi ke dalam tanah akan semakin tinggi.
  6. Sebenarnya setelah digiling, pupuk kandang sudah siap untuk dipakai. Namun untuk meningkatkan kualitas dari pupuk buatan Anda, cobalah mengayaknya terlebih dahulu. Langkah keenam ini harus dilaksanakan menggunakan mesin ayakan khusus. Pisahkan partikel-partikel yang masih berukuran besar sebab dapat mengurangi mutu pupuk kandang.
  7. Hasil ayakan tadi kemudian dimasukkan dalam karung-karung kemasan yang berukuran 20 kg dan 50 kg. Anda bisa menyimpan pupuk organik tersebut di ruangan yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang lancar sehingga kualitasnya tetap terjaga. Gunakanlah pupuk kandang ini untuk meningkatkan kesuburan lahan sedini mungkin.
Selamat mencoba!

Manfaat Lidi Kelapa Sawit

Apakah manfaat lidi kelapa sawit? Sebagaimana pohon kelapa, hampir semua bagian tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan. Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit merupakan bahan baku dalam pembuatan minyak nabati. Bagian batangnya bisa menjadi bahan bangunan. Akar sawit pun bisa dibuat kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Begitu pula dengan daunnya yang dapat diproses menjadi pupuk cair.

Lidi kelapa sawit juga ternyata memiliki segudang manfaat tersendiri bagi manusia. Lidi ini merupakan bagian dari tulang daun kelapa sawit. Lidi sawit mempunyai tekstur yang agak keras, elastis pada bagian ujungnya, dan berwarna cokelat muda. Lidi tersebut dapat diolah menjadi kerajinan tangan melalui teknik penganyaman. Kerajinan dari lidi sawit ini memiliki kesan tradisional yang begitu kuat sehingga banyak diminati oleh pasar lokal maupun mancanegara.
Terdapat cukup banyak manfaat dari lidi kelapa sawit bagi kehidupan manusia. Sudah sejak lama bagian dari pohon kelapa sawit ini digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sapu lidi dan kipas ilir. Bahkan penjualan kedua produk olahan lidi ini mampu merambah hingga mencapai Pulau Jawa. Selanjutnya lidi sawit juga kerap diolah menjadi sebuah karpet hias, di mana karpet ini lebih banyak diambil faktor estetikanya daripada fungsionalitas karpet lidi tersebut.
manfaat-lidi-kelapa-sawit.jpg
Namun tahukah Anda, lidi kelapa sawit ternyata juga dapat diolah menjadi asbes/asbestos? Yap, asbes merupakan material bangunan yang terbuat dari gabungan berbagai serat. Material ini biasanya dipasang sebagai langit-langit ruangan untuk menciptakan suasana interior rumah yang rapi. Pabrik pembuat asbes dari bahan lidi sawit ini terletak di Malaysia. Jadi, para petani lokal mengekspor lidi-lidi kelapa sawit ke luar negeri.

Harga lidi kelapa sawit di tingkat pengepul umumnya berkisar antara Rp 1500-1700/kg. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga lidi tersebut yaitu kualitas, pengepakan, jarak, dan kondisi jalan. Para pengepul biasanya akan membeli lidi di petani setiap seminggu sekali. Tidak kurang 1000 kg lidi kelapa sawit yang dimiliki oleh pengepul akan diekspor ke Malaysia dengan harga jual mencapai 2-3 kali lipat daripada harga pembeliannya.
Tidak semua lidi kelapa sawit bisa diolah menjadi asbes. Lidi tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya :
  1. Panjang lidi sekitar 90-100 cm artinya hanya 1/3 bagian tengah pelepah daun yang lidinya bisa diambil
  2. Lidi diambil dari pelepah kelapa sawit yang baru saja dipotong, bukan pelepah yang sudah ditebang di hari sebelumnya
  3. Kondisi lidi harus benar-benar kering
  4. Penjemuran lidi dilakukan sesaat setelah diraut selama 1 hari di bawah matahari langsung
  5. Penjemuran sebaiknya dilaksanakan di tanah terbuka tanpa naungan
  6. Lidi tersebut tidak boleh terkena air hujan atau pun terendam air
  7. Lidi masih mempunyai aroma harum khasnya serta tidak berbau apek
  8. Seluruh bagian lidi wajib bersih dan bebas dari jamur
  9. Kondisi lidi masih lentur dan tidak ada bagian yang mengalami lapuk
  10. Permukaan lidi berwarna cokelat kekuning-kuningan dan tidak berwarna hitam

Mengolah Pelepah Kelapa Sawit untuk Pakan Ternak

Bagaimana cara mengolah pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak? Tahukah Anda, pelepah kelapa sawit bisa diolah menjadi pakan untuk hewan ternak yang mengandung nilai gizi tinggi. Namun sebelumnya pelepah tersebut harus diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi hingga menjadi silase. Silase pelepah sawit inilah yang kemudian diberikan kepada binatang-binatang ternak peliharaan kita. Jadi daripada dibuang begitu saja, pelepah kelapa sawit bisa mempunyai nilai yang lebih.

Silase kelapa sawit mengandung nutrisi yang sama dengan rumput segar. Bahkan di beberapa daerah, kandungan nutrisi di dalam silase tersebut jauh lebih kompleks. Binatang-binatang ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau pun menyukai pakan yang satu ini. Dengan demikian Anda tidak perlu pusing membujuk hewan untuk mengonsumsinya. Di sekitar area perkebunan kelapa sawit, ketersediaan pelepah ini begitu melimpah, baik di musim hujan maupun musim kemarau.
Proses pembuatan silase kelapa sawit dilakukan melalui mekanisme prosesinsilase oleh bakteri asam laktat. Proses ini pada umumnya berlangsung di dalam kondisi asam dan tanpa udara. Adapun tahap-tahap dalam pengolahannya adalah sebagai berikut!
mengolah-pelepah-kelapa-sawit.jpg
Alat-alat yang digunakan :
  • Timbangan
  • Tali karet
  • Kantong plastik
  • Mesin chopper
  • Mesin mixer
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • Pelepah kelapa sawit
  • Tetes tebu
  • Probiotik
  • Pupuk urea
  • Air
Langkah-langkah pengolahan :
  1. Pelepah kelapa sawit yang telah disiapkan perlu dikupas terlebih dahulu lapisan kulit luarnya sehingga teksturnya tidak terlalu keras. Kemudian pelepah tersebut dicacah-cacah menjadi ukuran sekitar 2-3 cm menggunakan mesin chopper. Semakin kecil ukuran cacahan pelepah akan semakin baik sehingga proses fermentasinya akan berlangsung semakin cepat.
  2. Campurkan tetes tebu dan air secukupnya dengan perbandingan 1:10. Setelah itu, campuran air tetes tebu ini dituangkan ke wadah yang telah berisi cacahan pelepah kelapa sawit. Pastikan semua cacahan pelepah terendam oleh air tetes tebu.
  3. Langkah berikutnya adalah menambahkan bahan-bahan yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan protein. Tujuannya ialah sebagai zat aditif untuk memicu proses fermentasi sehingga dapat berlangsung lebih cepat. Contohnya yaitu dedak, bungkil jagung, bungkil sawit, ampas tahu, dan lain-lain.
  4. Bahan terakhir yang perlu ditambahkan adalah pupuk urea. Dengan ditambahkannya pupuk ini, bakteri-bakteri pemicu proses fermentasi dapat berkembang biak dengan baik.
  5. Tutup wadah dengan posisi yang benar-benar rapat. Pastikan tidak ada udara yang bisa memasuki wadah tersebut. Rata-rata proses fermentasi akan berlangsung selama 2-3 minggu. Setelah itu, barulah silase kelapa sawit ini bisa diberikan kepada binatang ternak sebagai pakan dalam porsi yang sesuai kebutuhan.

Cara Membuat Kompos dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

Salah satu limbah kelapa sawit yang jumlahnya begitu banyak di perkebunan adalah TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit). Setiap pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit menyisakan 20-25 persen TKKS. Artinya jika jumlah TBS sebanyak 1 ton, maka TKKS yang dihasilkan sekitar 200-250 kg. Bayangkan berapa banyak limbah kelapa sawit yang akan dihasilkan oleh suatu pabrik mengingat produksi rata-ratanya mencapai 100 ton/jam.

Pemanfaatan TKKS oleh PKS (Pabrik Kelapa Sawit) di Indonesia masih tergolong sangat minim. Mayoritas PKS masih menggunakannya sebagai bahan bakar walaupun sudah ada larangan yang tegas dari pemerintah. Beberapa alternatif daur ulang TKKS yang bersifat ramah lingkungan antara lain menjadikannya mulsa dan kompos.

Pengolahan TKKS menjadi pupuk kompos diklaim merupakan metode pemanfaatan yang terbaik. Selain dapat digunakan untuk pemupukan kelapa sawit kebutuhan pribadi, kompos yang diciptakan pun bisa dijual kembali sehingga menghasilkan keuntungan. Tetapi metode ini juga memiliki kendala seperti waktu pengomposan yang lama, sarana prasarana yang harus disediakan, dan biaya investasi yang tidak sedikit.

pengolahan-tandan-kekala-sawit.jpg

Pada dasarnya pembuatan pupuk kompos dari TKKS melalui serangkaian tahapan yang meliputi pencacahan, inokulasi, inkubasi, dan pemanenan. Dan berikut merupakan panduan selengkapnya untuk Anda!

Tahap I : Pencacahan TKKS

Pencacahan TKKS dilakukan dengan mencincang tandan kosong tersebut untuk memperkecil ukuran dan memperluas permukaannya. Proses ini dilakukan dengan mesin pencacah supaya pekerjaannya berlangsung lebih efektif dan efisien. Ukuran hasil cacahan yang diharapkan adalah 5 cm. Karena luas permukaannya meningkat, proses ini sekaligus juga dapat mengurangi kadar air di dalam tandan kosong.

Tahap II : Inokulasi TKKS

TKKS bisa mengalami dekomposisi secara alami dengan membiarkannya begitu saja. Namun proses ini sangatlah lama, sehingga diperlukan metode untuk mempercepat waktunya. Adalah inokulasi menggunakan aktivator aktif dari microba dekomposer diklaim bisa mempersingkat waktu pengomposan. Bahan aktivator yang umumnya dipakai yaitu bacteri bacillus, cellulotic, ragi, dan jamur atau FPP (Fungi Pelapuk Putih) dan Trichoderma sp. Mikroba-mikroba ini akan mengeluarkan enzim yang bisa mendegradasi senyawa lignoselulosa dengan cepat.

Sebelum proses pengomposan dimulai, kadar air di TKKS yang perlu diupayakan sekitar 60 persen. Jika kandungan air terlalu banyak, kondisinya menjadi anaerob sebab kekurangan oksigen. Sebaliknya bila kadar air terlampau rendah, mikroba tidak dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.

Tahap III : Inkubasi TKKS

Proses inkubasi dikerjakan dengan membungkus TKKS memakai plastik terpal sehingga temperatur dan kelembabannya terjaga. Selama proses inkubasi berlangsung, suhu TKKS akan meningkat tajam hingga mencapai 70 C selama 2-3 minggu. Hal ini menandakan proses dekomposisi sedang berlangsung secara intensif. Suhu TKKS akan kembali normal apabila kompos sudah matang.

Pada saat proses inkubasi berlangsung, beberapa aktivator mengharuskan pembalikan guna menjaga kestabilan suhu dan meningkatkan aerasi. Pembalikan ini dapat dilakukan setiap seminggu sekali. Sedangkan aktivator seperti ActiComp tidak memerlukan pembalikan sehingga dapat menghemat biaya pembuatan kompos.

Proses inkubasi pengomposan ini biasanya berlangsung selama 1,5-3 bulan. Ciri-ciri kompas yang sudah matang yaitu warnanya cokelat kehitaman, temperaturnya normal, dan seratnya remah mudah dihancurkan. Kompos yang sudah matang pun bisa diteliti memakai metode kimia, di mana rasio C/N awalnya 50-60 berubah menjadi di bawah 25.

Tahap IV : Pemanenan Kompos

Kompos yang sudah matang bisa segera diangkut ke tempat penyimpanan sementara. Kualitas kompos bisa ditingkatkan dengan mengurangi kadar air sehingga menyisakan 20-30 persen, menambahkan bahan organik yang dapat meningkatkan kandungan hara, dan menambahkan mikroba yang bermanfaat bagi tanaman budidaya kelapa sawit. Selamat mencoba.

Ternyata, Ini Dia Jenis-jenis Limbah Kelapa Sawit!

Apa sajakah jenis-jenis limbah yang disisakan dari kelapa sawit? Limbah adalah sisa proses produksi yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa. Limbah kelapa sawit dihasilkan dari proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi produk-produk tertentu seperti minyak goreng, kosmetik, bahan bakar, dan lain-lain.

jenis-jenis-limbah-kelapa sawit.jpg

Limbah Kelapa Sawit

Berdasarkan asal tempat pembentukannya, limbah-limbah kelapa sawit dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu limbah perkebunan dan limbah industri. Limbah perkebunan merupakan sisa-sisa dari proses budidaya kelapa sawit di kebun. Di antaranya meliputi penyiapan lahan, pembibitan, penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, dan peremajaan kelapa sawit. Contoh-contoh dari limbah perkebunan antara lain kayu, pelepah, dan gulma. Perlu diketahui, setiap hektar perkebunan kelapa sawit biasanya dapat menyisakan limbah berupa pelepah sebanyak 12 ton per tahun.

Sementara itu, limbah industri kelapa sawit didapatkan dari proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit menjadi produk-produk yang siap pakai. Mulai dari proses pemilihan kelapa sawit, penyungkilan daging buah dari cangkal, perebusan, hingga pengolahan menjadi suatu produk keseluruhannya dapat menimbulkan limbah. Menurut wujudnya, terdapat tiga macam limbah yang ditimbulkan dari proses industri kelapa sawit ini yaitu :

  1. Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud sebagai zat padat. Karakteristik limbah ini terletak pada komposisinya, di mana komponen penyusun terbesar berupa selulosa.
  2. Limbah cair adalah limbah yang mempunyai wujud sebagai zat cair. Limbah ini ditimbulkan dari proses kondensat, stasiun klarifikasi, dan hidrosilikon. Karena mengandung bahan organik yang tinggi, potensi pencemaran limbah cair juga sangat besar sehingga dibutuhkan degradasi organik yang banyak guna mengatasinya. Contoh-contoh limbah cair dari kelapa sawit di antaranya lumpur primer dari proses klarifikasi dan lumpur sekunder dari proses sedimentasi yang memiliki pH berkisar 3 sampai 5.
  3. Limbah gas adalah limbah yang memiliki wujud sebagai zat gas. Limbah gas berasal dari proses pengolahan kelapa sawit yang memanfaatkan bantuan panas api seperti proses perebusan dan proses pengeringan. Contoh-contoh dari limbah gas yaitu gas cerobong sisa pembakaran dan uap air sisa perebusan.

Bagaimanapun limbah kelapa sawit merupakan masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian penuh dari pelaku industri. Jika tidak, limbah-limbah tersebut dapat menimbulkan kerusakan yang amat fatal bagi lingkungan sekitar pabrik pengolahan termasuk kebun di mana kelapa-kelapa sawit ditanam. Pada akhirnya, pihak industri pula ikut merasakan dampak negatif dari limbah-limbah yang tidak diolah dengan benar. Ide-ide cara pengolahan limbah kelapa sawit agar dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa dimanfaatkan dengan baik pernah kami bahas secara lengkap di artikel sebelumnya. Ingat, jadilah petani kelapa sawit yang cerdas dan ramah terhadap lingkungan.

5 Cara Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit

Bagaimanakah cara pengelolaan limbah kelapa sawit? Aktifitas produksi minyak kelapa sawit bagaikan dua sisi mata uang yang saling berlawanan. Di satu sisi minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan, kosmetik, dan obat-obatan. Namun di sisi lainnya, kegiatan ini menghasilkan limbah yang dapat mencemari kondisi lingkungan alam sekitar.

pengelolaan-limbah-kelapa-sawit.jpg

Limbah Kelapa Sawit

Limbah kelapa sawit adalah buangan/kotoran sisa dari pengolahan minyak kelapa sawit. Wujud limbah ini meliputi benda padat, benda cair, dan benda gas. Walaupun limbah sawit ini dapat terurai secara alami, tetapi jumlahnya yang sangat banyak akan menimbulkan dampak tertentu. Contohnya kandungan senyawa organik yang tinggi pada limbah kelapa sawit ini dapat mencemari air tanah dan badan air.

Pengelolaan limbah sisa produksi kelapa sawit bertujuan untuk memanfaatkan produk buangan tersebut. Melalui upaya ini diharapkan lingkungan alam di sekitar industri kelapa sawit tetap terjaga kelestariannya. Di samping itu, pengelolaan ini juga berguna untuk mengubah sampah tersebut menjadi berdaya guna dan mempunyai nilai ekonomis. Berikut ini contoh-contoh pengelolaan limbah kelapa sawit yang telah berhasil dilakukan di lapangan.

1. Tandan Kosong Kelapa Sawit

Keberadaan limbah berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS) mencapai 23 persen dari total limbah. Biasanya TKKS ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung unsur hara yang cukup tinggi. Dengan demikian anggaran untuk menjaga tingkat kesuburan tanah dan tanaman kelapa sawit pun dapat dihemat semaksimal mungkin. Jenis-jenis pupuk yang dapat dibuat dari TKKS ini antara lain pupuk kompos dan pupuk kalium tandan.

2. Serat Tandan Kelapa Sawit

Tandan kelapa sawit mempunyai serat-serat yang tidak beraturan. Karakteristik serat tandan ini cukup kuat untuk diolah menjadi kerajinan tangan. Paling sering yaitu serat tandan dipadukan dengan bahan karet untuk digunakan sebagai pengisi kursi jok, matras, polipot, dan kotak pengepakan barang.

3. Tempurung Buah Kelapa Sawit

Seperti yang pernah kami jelaskan di sini, keberadaan limbah tempurung buah kelapa sawit mencapai lebih dari 60 persen. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan yang serius agar tempurung-tempurung tersebut bisa dimanfaatkan. Salah satunya yakni mengolah tempurung kelapa sawit menjadi briket arang. Kualitas briket arang tempurung sudah terbukti bagus serta bisa digunakan untuk mendukung berbagai keperluan industri.

4. Batang Kelapa Sawit

Batang pohon kelapa sawit memiliki ukuran yang cukup besar sehingga kekuatannya pun kokoh untuk dibuat perabotan. Batang ini lumrah dipakai untuk membuat furnitur dan mebel rumah tangga seperti kursi, meja, ranjang, lemari, dan lain-lain. Begitu pula dalam industri kayu partikel, satu batang kelapa sawit rata-rata dapat menghasilkan serbuk kayu dengan volume 0,34 m3.

5. Batang dan Tandan Kelapa Sawit

Batang dan tandan kelapa sawit juga bisa didaur ulang kembali menjadi pulp kertas. Ironinya di tengah-tengah melimpahnya limbah batang dan tandan kelapa sawit, hingga kini Indonesia masih mengimpor pulp kertas dari luar negeri. Ini berarti peluang bisnis pulp kertas di dalam negeri masih sangat potensial untuk diberdayakan.

Cara Pembuatan Arang dari Cangkang Kelapa Sawit

Bagaimana cara pembuatan arang dari cangkang kelapa sawit? Industri pengolahan minyak kelapa sawit sering menyisakan limbah. Salah satu limbah tersebut adalah cangkang buah kelapa sawit. Jika tidak diolah dengan benar, cangkang akan menumpuk di segala tempat dan mencemari lingkungan.

cara-pembuatan-arang-cangkang-kelapa-sawit.jpg

Arang Cangkang Kelapa Sawit

Briket arang dibuat dengan membakar cangkang kelapa sawit memakai sistem karbonasi. Kelebihan dari briket ini antara lain bisa dibuat terus-menerus, tidak mengandung sulfur, tidak mencemari udara, dan tidak mengeluarkan emisi gas beracun seperti NOx dan SOx. Pemanfaatan cangkang kelapa sawit menjadi arang juga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian limbah perkebunan.

Pada kelapa sawit, cangkang merupakan lapisan pelindung daging buah yang bertekstur keras. Sekilas arang sawit ini terlihat mirip sekali dengan arang batok kelapa. Bedanya terdapat pada kabar abu yang dihasilkan sebab mempengaruhi kualitas produk arang tersebut. Cangkang kelapa sawit sangat bagus diolah menjadi arang karena mengandung karbon berkadar tinggi dan berat jenis mencapai 1,4 g/ml sehingga mampu menghasilkan energi panas maksimal hingga 20.093 kJ/Kg.

Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan arang dari cangkang kelapa sawit!

Alat dan Bahan :

  • Cangkang kelapa sawit
  • Larutan alkali (NaOH)
  • Tempat pembakaran
  • Tepung kanji
  • Air
  • Pinggan panas
  • Mesin penggiling
  • Mesin pengayak
  • Mesin pencetak briket
  • Mesin pemanggang (oven)

Langkah-langkah :

  1. Bersihkan cangkang kelapa sawit dari kotoran yang dapat merusak kualitasnya. Kemudian rendam cangkang tersebut di larutan alkali selama kurang lebih 1 jam. Hal ini bertujuan untuk memastikan cangkang benar-benar bersih sehingga arang yang dihasilkan mempunyai mutu yang tinggi.
  2. Setelah sejam berlaku, angkat cangkang-cangkang kelapa sawit dari rendaman. Setelah itu tiriskan dan angin-anginkan di tempat yang terbuka supaya kering.
  3. Kini saatnya membakar cangkang kelapa sawit. Siapkan tempat pembakaran yang terbuat dari bahan logam tahan panas, lalu masukkan cangkang sawit ke dalamnya. Jangan lupa untuk menutup kembali wadah pembakaran tersebut dengan rapat.
  4. Panaskan tempat pembakaran tadi menggunakan api yang besar selama 4 jam. Cangkang kelapa sawit kini berubah wujud menjadi arang. Proses pembakaran bisa dihentikan setelah arang tidak mengeluarkan asap lagi.
  5. Setelah proses pengarangan selesai, angkat wadah pembakaran dari tungku. Kemudian letakkan di tempat yang aman. Biarkan selama beberapa saat agar arang tersebut menjadi dingin.
  6. Siapkan bahan lem untuk merekatkan serbuk arang kelapa sawit membentuk briket. Caranya yaitu campurkan tepung kanji dengan air secukupnya, lalu aduk merata. Pastikan tekstur lem ini cukup kental dan tidak terlalu encer. Kemudian panaskan lem kanji di atas pinggan panas sampai membentuk gel yang lengket.
  7. Setelah arang kelapa sawit bersuhu normal kembali, selanjutnya giling arang tersebut untuk membentuknya menjadi serbuk. Anda bisa menggunakan mesin penggilingi agar pekerjaan lebih efektif. Ukuran serbuk arang kelapa sawit yang diharapkan yakni 100 mesh untuk mempertahankan kualitasnya. Anda dapat memakai mesin pengayak untuk memperoleh serbuk kelapa sawit dengan ukuran tersebut.
  8. Setelah semua arang kelapa sawit berubah bentuk menjadi serbuk, langkah selanjutnya adalah mencampurkan serbuk ini dengan lem kanji. Aduk dengan tenaga yang kuat untuk memastikan kedua bahan ini benar-benar tercampur rata.
  9. Masukkan campuran arang dan lem ke dalam mesin pencetak briket. Gunakan mesin bersistem hidrolik press berkemampuan 5 ton. Tahan posisi pencetakan selama 5 menit agar briket yang dihasilkan kuat dan tak mudah buyar.
  10. Briket-briket yang sudah tercetak rapi ini lantas dijemur kembali untuk mengeringkannya. Penjemuran briket dengan metode alami memanfaatkan terik matahari secara langsung selama 3 hari. Opsi lain anda juga bisa mengeringkan briket memakai oven bersuhu 105 derajat selama 5 jam.

Ide Pengolahan Limbah Pabrik Kelapa Sawit

Butuh ide pengolahan limbah pabrik kelapa sawit? Seperti kita ketahui, setiap aktifitas pabrik selalu menyisakan limbah yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, sebisa mungkin limbah tersebut harus diubah sifatnya agar tidak berbahaya. Lebih bagus lagi jika keberadaan limbah bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.

pengolahan-limbah-pabrik-kelapa-sawit.jpg

Limbah Kelapa Sawit

Berdasarukan wujudnya, limbah yang dikeluarkan oleh pabrik kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan dari tandan-tandan buah yang tidak bisa diolah, sedangkan limbah cair didapatkan dari sisa pengolahan minyak. Apabila dibuang begitu saja, maka kedua limbah ini akan berdampak buruk pada lingkungan alam termasuk mengurangi tingkat kesuburan tanah, menimbulkan timbunan sampah, merusak karakteristik air tanah, dan lain-lain.

Bagaimana pengolahan limbah pabrik kelapa sawit dilakukan? Yuk pelajari selengkapnya berikut ini?

Ide 1 : Pemanfaatan Tandan Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Kompos

Hal yang paling mudah dalam memanfaatkan tandan-tandan kelapa sawit yakni mengolahnya menjadi pupuk kompas. Tandan buah sawit yang merupakan sampah organik ini dapat dibusukkan sedemikian rupa, di mana hasil pembusukan tersebut mengandung unsur hara yang tinggi. Dengan demikian pupuk yang dihasilkan dapat digunakan untuk pemupukan tanaman kelapa sawit di kebun.

Proses pembuatan pupuk kompos dari tandan buah sawit ini di mulai dengan mencincang tandan-tandan yang berukuran besar menjadi kecil supaya gampang membusuk. Untuk tempat pengolahan tandan sawit menjadi pupuk kompos ini dilakukan di kolam tanah berukuran lebar 2,5 meter, tinggi 1 meter, dan panjang menyesuaikan yang dibuat di area terbuka. Setelah itu, cincangan tandan-tandan sawit ini dimasukkan ke kolam tanah sampai penuh. Guna mempercepat proses pembusukan, anda bisa menuangkan limbah cair ke tumpukan tandan sawit ini.

Selepas enam minggu kemudian umumnya tandan kelapa sawit sudah benar-benar membusuk. Sebelum dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, tandan sawit yang telah membusuk ini dimasukkan ke mesin pembalik. Tujuannya agar pupuk kompos yang dihasilkan nantinya memiliki komposisi yang sama rata. Kini pupuk kompos pun siap ditaburkan ke lahan-lahan budidaya kelapa sawit.

Ide 2 : Penggunaan Limbah Cair Menjadi Pupuk Kompos

Limbah cair yang dikeluarkan pabrik kelapa sawit berupa cairan sisa pengolahan minyak. Dibandingkan dengan limbah padat, keberadaan limbah cair ini lebih berbahaya karena dapat merusak alam secara langsung, baik melalui tanah maupun air. Untuk itu, membuang limbah cair begitu saja justru dapat mengurangi produktifitas lahan budidaya kelapa sawit yang dimiliki pabrik tersebut.

Pada umumnya, limbah cair pabrik kelapa sawit ini dapat diubah menjadi pupuk kompos yang bermutu bagus dengan serangkaian metode yang harus dilewati. Pertama, limbah cair memasuki kolam pemanasan (fat pit) untuk memisahkan minyak yang mungkin masih ada. Kedua, limbah dialirkan ke kolam pendinginan (cooling pond) sehingga kandungan sludge-nya mengendap.

Setelah itu, limbah cair diteruskan ke kolam anaerobic untuk mengubah karakteristik limbah yang berbahaya menjadi aman bagi lingkungan. Langkah berikutnya, limbah cair ini dipindahkan lagi ke maturity pond untuk mematangkan limbah cair tersebut. Tahap terakhir ialah limbah cair kelapa sawit ini dialirkan lagi menuju kolam aplikasi untuk pengujian pupuk kompos yang dihasilkan.

Pupuk kompos cair dari sisa pengolahan minyak kelapa sawit ini dinilai mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kandungan unsur hara di dalamnya terbilang tinggi. Sama dengan pupuk kompos dari tandan sawit, pupuk kompos cair ini sangat bagus jika disiramkan pada tanaman-tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan.

Rahasia! Ini 4 Kegunaan Cangkang Kelapa Sawit

Apakah kegunaan dari cangkang kelapa sawit? Pengolahan minyak kelapa sawit seringkali menimbulkan limbah berupa cangkang-cangkang buah. Cangkang atau tempurung kelapa sawit ini merupakan bagian dari buah yang paling keras. Ketersediaan cangkang sawit yang sangat banyak di wilayah industri sebenarnya bisa dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

kegunaan-cangkang-kelapa-sawit.jpg

Cangkang Kelapa Sawit

Kali ini kami akan mengulas seputar kegunaan-kegunaan yang tersembunyi dari cangkang kelapa sawit!

1. Bahan Bakar Boiler

Boiler adalah alat yang biasa digunakan di pabrik kelapa sawit yang berguna untuk mengubah air menjadi uap air. Tekanan yang dihasilkan oleh uap ini nantinya digunakan untuk memutar turbin dan mengoperasikan semua mesin yang berbasis uap. Cangkang kelapa sawit paling sering dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Selain gratis tentunya, cangkang sawit mampu menghasilkan api yang memiliki tingkat kepanasan yang tinggi.

2. Bahan Baku Arang

Arang dari cangkang kelapa sawit biasa disebut dengan istilah charcoal. Kualitas charcoal terbilang lebih tinggi daripada arang kayu lantaran kandungan lignoselulosa di tempurung sawit. Berat jenisnya pun lebih tinggi ketimbang kayu yakni mencapai 1,4 gram/mL. Rata-rata tingkat energi panas yang dapat dihasilkan oleh arang sawit sebesar 20.093 kJ/Kg.

3. Campuran Pakan Ternak

Cangkang kelapa sawit juga bisa dijadikan campuran pakan ternak. Bahkan ada penambahan tempurung ini dapat mempercepat tingkat pertumbuhan binatang-binatang ternak seperti ayam, bebek, ikan, kambing, dan sapi. Tentu saja sebelum diberikan kepada hewan ternak, cangkang-cangkang ini harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu agar aman dan mudah dimakan binatang.

4. Bahan Pengeras Jalan

Di daerah-daerah penghasil kelapa sawit, anda bisa menemukan jalan yang dilapisi cangkang kelapa sawit dengan mudah. Cangkang dianggap memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan aspal dengan tingkat kekuatan yang tak kalah keras. Akhirnya, banyaknya stok cangkang sawit mendorong masyarakat untuk menggunakannya sebagai pelapis jalan.