Bagaimana cara mengolah pelepah kelapa sawit untuk pakan ternak? Tahukah Anda, pelepah kelapa sawit bisa diolah menjadi pakan untuk hewan ternak yang mengandung nilai gizi tinggi. Namun sebelumnya pelepah tersebut harus diolah terlebih dahulu melalui proses fermentasi hingga menjadi silase. Silase pelepah sawit inilah yang kemudian diberikan kepada binatang-binatang ternak peliharaan kita. Jadi daripada dibuang begitu saja, pelepah kelapa sawit bisa mempunyai nilai yang lebih.
Silase kelapa sawit mengandung nutrisi yang sama dengan rumput segar. Bahkan di beberapa daerah, kandungan nutrisi di dalam silase tersebut jauh lebih kompleks. Binatang-binatang ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau pun menyukai pakan yang satu ini. Dengan demikian Anda tidak perlu pusing membujuk hewan untuk mengonsumsinya. Di sekitar area perkebunan kelapa sawit, ketersediaan pelepah ini begitu melimpah, baik di musim hujan maupun musim kemarau.
Proses pembuatan silase kelapa sawit dilakukan melalui mekanisme prosesinsilase oleh bakteri asam laktat. Proses ini pada umumnya berlangsung di dalam kondisi asam dan tanpa udara. Adapun tahap-tahap dalam pengolahannya adalah sebagai berikut!
Alat-alat yang digunakan :
- Timbangan
- Tali karet
- Kantong plastik
- Mesin chopper
- Mesin mixer
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
- Pelepah kelapa sawit
- Tetes tebu
- Probiotik
- Pupuk urea
- Air
Langkah-langkah pengolahan :
- Pelepah kelapa sawit yang telah disiapkan perlu dikupas terlebih dahulu lapisan kulit luarnya sehingga teksturnya tidak terlalu keras. Kemudian pelepah tersebut dicacah-cacah menjadi ukuran sekitar 2-3 cm menggunakan mesin chopper. Semakin kecil ukuran cacahan pelepah akan semakin baik sehingga proses fermentasinya akan berlangsung semakin cepat.
- Campurkan tetes tebu dan air secukupnya dengan perbandingan 1:10. Setelah itu, campuran air tetes tebu ini dituangkan ke wadah yang telah berisi cacahan pelepah kelapa sawit. Pastikan semua cacahan pelepah terendam oleh air tetes tebu.
- Langkah berikutnya adalah menambahkan bahan-bahan yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan protein. Tujuannya ialah sebagai zat aditif untuk memicu proses fermentasi sehingga dapat berlangsung lebih cepat. Contohnya yaitu dedak, bungkil jagung, bungkil sawit, ampas tahu, dan lain-lain.
- Bahan terakhir yang perlu ditambahkan adalah pupuk urea. Dengan ditambahkannya pupuk ini, bakteri-bakteri pemicu proses fermentasi dapat berkembang biak dengan baik.
- Tutup wadah dengan posisi yang benar-benar rapat. Pastikan tidak ada udara yang bisa memasuki wadah tersebut. Rata-rata proses fermentasi akan berlangsung selama 2-3 minggu. Setelah itu, barulah silase kelapa sawit ini bisa diberikan kepada binatang ternak sebagai pakan dalam porsi yang sesuai kebutuhan.