Showing posts with label Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi. Show all posts
Showing posts with label Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi. Show all posts

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

Bagaimana cara membuat pupuk organik dari kotoran sapi? Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Selain dapat dibuat menggunakan bahan baku kotoran ayam dan kotoran kambing, ternyata kotoran sapi pun bagus dipakai untuk membikin pupuk kandang ini. Pupuk kandang merupakan pupuk organik karena dalam proses pembuatannya sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimia.

Bagi Anda yang memiliki usaha peternakan sapi di samping perkebunan kelapa sawit, tidak ada salahnya mencoba membuat pupuk kandang sendiri. Dalam tahap awal, Anda bisa menggunakan pupuk yang dihasilkan tersebut untuk memupuk lahan perkebunan milik sendiri. Barulah jika dirasakan pupuk buatan Anda memiliki kualitas yang bagus, Anda bisa menjualnya ke petani sekitar. Lumayan menguntungkan kan?
membuat-pupuk-kotoran-sapi.jpg
Nah, di bawah ini panduan dari KLPSWT dalam membuat pupuk kandang organik!
Bahan-bahan :
  • Kotoran sapi
  • Bahan pengurai
  • Kapur pertanian
  • Tetes tebu
Cara membuat :
  1. Siapkan kotoran sapi, bahan pengurai, kapur pertanian (dolomit), dan tetes tebu. Kotoran sapi yang dipakai sebaiknya bercampur dengan urine dan tidak kering. Contoh bahan pengurai adalah stardec. Jika Anda kesulitan memperoleh dolomit, silakan buat sendiri dengan tutorial di sini. Tetes tebu yang dipakai harus dalam kondisi yang murni.
  2. Pembuatan pupuk kandang sebaiknya dilakukan di dalam wadah khusus yang tertutup agar tidak tercemar. Masukkan kotoran sapi ke dalam sebuah drum tersebut. Kemudian tambahkan bahan pengurai, kapur pertanian, dan tetes tebu ke dalamnya. Aduklah bahan-bahan ini sampai tercampur rata.
  3. Setelah bahan-bahan tercampur semuanya, Anda bisa mendiamkannya dalam beberapa hari. Tujuannya agar terjadi proses penguraian dari bahan-bahan ini. Lama proses tersebut tergantung pada cuaca. Pada saat musim hujan, Anda bisa mendiamkan drum selama 5-6 minggu. Sedangkan ketika musim kemarau, proses penguraian cukup dilakukan dalam waktu 3-4 minggu.
  4. Selama proses penguraian tengah berlangsung, Anda harus melakukan perawatan terhadap bahan-bahan pupuk kandang di atas. Lakukan pembalikan lapisan bawah ke lapisan atas setiap seminggu sekali pada musim kemarau dan dua minggu sekali pada musim penghujan. Dalam setiap proses pembalikan, lapisan tersebut harus dibolak-balik minimal sebanyak tiga kali berturut-turut.
  5. Tahap berikutnya setelah proses penguraian yakni proses penggilingan pupuk kandang yang masih mentah. Proses ini harus dikerjakan dengan menggunakan bantuan mesin penggiling khusus. Gilinglah seluruh bahan-bahan ini agar ukurannya mengecil. Semakin kecil ukuran partikel-partikel penyusun pupuk kandang, maka kualitas pupuk tersebut akan semakin bagus karena potensi terserapnya nutrisi ke dalam tanah akan semakin tinggi.
  6. Sebenarnya setelah digiling, pupuk kandang sudah siap untuk dipakai. Namun untuk meningkatkan kualitas dari pupuk buatan Anda, cobalah mengayaknya terlebih dahulu. Langkah keenam ini harus dilaksanakan menggunakan mesin ayakan khusus. Pisahkan partikel-partikel yang masih berukuran besar sebab dapat mengurangi mutu pupuk kandang.
  7. Hasil ayakan tadi kemudian dimasukkan dalam karung-karung kemasan yang berukuran 20 kg dan 50 kg. Anda bisa menyimpan pupuk organik tersebut di ruangan yang kering dan memiliki sirkulasi udara yang lancar sehingga kualitasnya tetap terjaga. Gunakanlah pupuk kandang ini untuk meningkatkan kesuburan lahan sedini mungkin.
Selamat mencoba!