Bagaimana cara membuat kecambah kelapa sawit? Dalam budidaya kelapa sawit, kecambah diperlukan sebagai benih untuk ditumbuhkan menjadi bibit. Jenis kelapa sawit yang paling baik digunakan sebagai benih adalah kelapa sawit dura. Alasannya, kelapa sawit ini dapat menghasilkan tandan buah yang besar dan cukup berat.
Kecambah Kelapa Sawit
Bagaimana cara membuat kecambah kelapa sawit berkualitas unggul? Yuk, pelajari panduannya di bawah ini!
Langkah 1 : Proses Pengambilan Pokok Dura
Secara garis besar, tandan buah kelapa sawit yang berjenis dura lebih besar dan lebih berat ketimbang tenera di usia yang sama. Untuk meyakinkan cobalah membelah buah tersebut, jika cangkangnya cukup tebal berarti benar itu kelapa sawit dura. Anda cukup mengambil satu tandan buah saja karena mampu menghasilkan kecambah-kecambah kelapa sawit yang banyak sekitar 2.000-2.500 berondolan sawit. Ingat, tandan buah sawit yang dapat digunakan adalah tandan yang masak dan belum terlalu matang. Petiklah tandan buah tersebut sebagaimana anda memanen kelapa sawit biasanya.
Langkah 2 : Proses Perontokan Berondolan
Rahasia agar tandan buah kelapa sawit mudah diberondol yaitu dengan memeramnya terlebih dahulu. Caranya cincanglah tandan buah sawit sehingga menjadi beberapa spikelet tangkai buah. Setelah itu, masukkan semua tangkai kelapa sawit ini ke karung, plastik, kain, atau terpal untuk mempertahankan suhu hangat di dalamnya. Pemeraman dilakukan selama tiga hari. Berikutnya buah-buah kelapa sawit pun akan lebih mudah diberondolkan dari tangkainya.
Langkah 3 : Proses Fermentasi Berondolan
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk memfermentasi berondolan kelapa sawit, yaitu fermentasi basah dan fermentasi kering. Fermentasi basah dilakukan dengan merendam berondolan kelapa sawit selama 7-10 hari di mana setiap harinya air rendaman harus diganti. Biasanya akan muncul bau tidak sedap dan minyak kekuningan di air rendaman tersebut. Sedangkan proses fermentasi kering dikerjakan dengan membungkus berondolan kelapa sawit ke dalam karung selama 7 hari sampai muncul kapang yang tumbuh di antara berondolan.
Langkah 4 : Proses Pengolahan Berondolan
Sebelum dibuat menjadi kecambah, buah-buah kelapa sawit harus dikupas dari serabutnya dulu dengan ditumbuk secara perlahan. Jika anda tidak mempunyai alu dan lumpang, coba gunakan peralatan dadakan seperti ember dan tank bekas pestisida yang sudah dicuci bersih. Langkah berikutnya, cucilah biji-biji sawit ini di bawah air mengalir untuk menghilangkan lapisan mesokarp-nya. Biasanya penumbukan berondolan sawit ini dilakukan hingga sebanyak tiga kali agar biji benar-benar bersih dari daging buah dan mesokarp. Apabila biji kelapa sawit masih diselubungi daging buah, risikonya biji tersebut rentan ditumbuhi jamur.
Langkah 5 : Proses Pematahan Dormansi Biji
Proses selanjutnya adalah mengeringkan biji-biji kelapa sawit sampai kering betul. Biasanya proses ini akan memakan waktu hingga 1-3 hari tergantung cuaca. Biji kelapa sawit yang telah benar-benar mengering maka warnanya akan berubah menjadi coklat keabuan. Biji-biji yang sudah kering ini lantas disimpan di dalam kantong plastik atau ember serta diletakkan di tempat yang gelap dan bersuhu hangat.
Langkah 6 : Proses Perendaman Ulang Biji
Biji yang bersih dan kering ini lantas direndam sekali lagi untuk melakukan seleksi biji yang bermutu bagus dan tidak. Biji sawit yang berkualitas tinggi ditandai dari biji tetap tenggelam selama proses perendaman. Sementara biji yang terapung di air berarti kondisinya sudah kopong sehingga tak layak tanam. Adapun tahap perendaman ulang ini bisa dilakukan selama 7 hari.
Langkah 7 : Proses Penyimpanan Biji
Pada hari kedelapan perendaman, anda bisa mengangkat biji-biji kelapa sawit dari air. Sebelum disimpan, biji-biji ini perlu diangin-anginkan dulu selama sehari penuh agar permukaannya tidak lembab. Biji-biji kelapa sawit lantas dimasukkan ke wadah plastik atau ember lalu diletakkan di tempat yang ideal untuk mengecambahkan kelapa sawit. Perlu diperhatikan, tempat yang baik untuk perkecambahan biji adalah tempat yang tidak bisa mendapatkan sinar matahari dan memiliki suhu rata-rata yang cenderung hangat. Untuk penyimpanan biji di kantong plastik, sebaiknya anda perlu membuka kantong tersebut secara berkala agar kondisi di dalamnya tidak begitu lembab.
Langkah 8 : Proses Pemilihan Kecambah
Biji-biji kelapa sawit yang disimpan tadi biasanya akan mengeluarkan kecambah pada usia 7-10 hari sejak proses penyimpanan biji. Biji-biji yang sudah memiliki tunas sebaiknya segera diambil untuk dibibitkan. Pengambilan kecambah dilakukan setiap 7 hari sekali sampai kesepuluh. Biji-biji yang tidak mau berkecambah setelah 10 minggu kemudian berarti kualitasnya buruk, sehingga perlu dimusnahkan.