Bagaimana langkah-langkah proses pembuatan minyak goreng dari kelapa sawit? Kelapa sawit merupakan salah satu produk unggulan dari Indonesia. Umumnya buah-buah kelapa sawit ini diolah menjadi minyak goreng nabati yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Penasaran seperti apakah langkah-langkah pembuatan minyak goreng dari buah kelapa sawit ini? Kali ini KLPSWT akan mengajak Anda mengetahui tahapan pengolahan minyak goreng selengkapnya!
Minyak Goreng
Langkah-langkah Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit
1. Pengumpulan Tandan Buah Segar
Pengangkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dilakukan menggunakan truk dari kebun menuju ke pabrik. TBS ini lantas ditimbang terlebih dahulu untuk mengecek kapasitasnya. Kualitas minyak kelapa sawit (SWO) dipengaruhi oleh kondisi dan mutu TBS. Dengan mengolahnya di dalam pabrik, potensi turunnya kualitas bisa ditekan. Sehingga kualitas CPO yang dihasilkan pun lebih terjaga, tidak sepenuhnya dipengaruhi bahan baku.
2. Perebusan TBS Kelapa Sawit
Setelah melewati tahap penimbangan, TBS kelapa sawit kemudian dimasukkan ke lori rebusan dari pelat baja berlubang. Berikutnya proses berlanjut dengan memindahkan TBS ke sterilizer berupa bejana yang memanfaatkan tekanan uap air 2,2-3,0 kg/cm2 untuk merebus TBS selama 90 menit. Tujuannya yaitu untuk mematikan enzim yang bisa merusak kualitas minyak, mempermudah perompolan buah dari tandan, dan mempermudah pelepasan inti dari cangkang. Proses ini menghasilkan kondensat yang mengandung minyak dengan kadar 0,5 persen. Kondensat lantas dimasukkan ke fat pit, sedangkan tandan buah rebus dipindahkan ke threser memakai hoisting crane.
3. Perontokan Buah Kelapa Sawit dari Tandan
Perontokan buah dari tandan dilakukan dengan metode bantingan sehingga buah terlepas dan masuk fit confeyor. Setelah itu buah sawit dibawa ke digester untuk memisah brondolan dari tangkai tandan menggunakan bantuan thresher. Proses thresher ini dikerjakan sebanyak dua kali sehingga seluruh brondolan buah sawit benar-benar terpisah dari tangkai. Sisa proses ini kemudian dialirkan ke ruang pembakaran untuk digunakan sebagai produk samping.
4. Pengolahan Minyak Goreng dari Daging Buah
Proses berlanjut di mana fruit conveyor mengangkut brondolan buah yang sudah terpisah ke digester untuk melepas daging buah dari biji. Tahap digester ini memanfaatkan uap air bersuhu 80-90 derajat celcius dan dijaga kestabilannya.
Tahap berikutnya yakni memasukkan buah ke mesin screw press. Alat ini berguna untuk menekan buah sawit supaya minyak keluar dari dari biji dan fibre. Biasanya proses ini menggunakan tambahan panas sekitar 10-15 persen dari kapasitas pengepresan.
Minyak yang dihasilkan dari proses di atas berupa minyak kasar yang masih bercampur ampas dan biji. Oleh sebab itu sebelum ditampung ke crude oil tank, minyak kasar tersebut dibersihkan dulu menggunakan sand trap lalu disaring memakai vibrating screen. Ampas dan biji yang terkumpul ini masih mengandung minyak sehingga perlu diolah lagi menggunakan depericarper. Proses penyaringan ampas juga sering ditambahkan air panas untuk melancarkan proses tersebut.
Minyak kelapa sawit kasar (CPO) yang terkumpul selanjutnya dipompa ke decenter untuk memisahkan solid dan liquid. Proses pemisahan minyak ini harus disesuaikan dengan fase-fase minyak tersebut. Pada fase cair berupa minyak, air dan massa jenis ringan ditampung di dalam countinuous setting tank yang selanjutnya diikuti minyak dialirkan ke oil tank. Sedangkan pada fase berat berupa air dan padatan terlarut ditampung di sludge tank lalu dialirkan ke sludge separator untuk dipisahkan minyaknya.
5. Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit
Dari oil tank, minyak lalu disalurkan ke oil purifier untuk memisahkan solid yang mengandung air. Setelah itu, tahap berlanjut dengan mengalirkannya ke vacuum drier untuk menghilangkan kadar air hingga di ambang standar. Setelahnya minyak yang sudah murni dengan kualitas terbaik ini kemudian didistribusikan melalui sarvo balance menuju ke oil storage tank.