Showing posts with label Tahukah Anda. Show all posts
Showing posts with label Tahukah Anda. Show all posts

Mengenal Sistem Perakaran Kelapa Sawit

Kelapa sawit memiliki akar yang berjenis serabut. Sistem perakaran ini berfungsi untuk menyerap unsur hara yang terkandung di dalam tanah dan sebagai media respirasi tanaman. Adanya akar juga berguna sebagai penyangga batang sehingga dapat tumbuh secara tegak ke atas. Akar kelapa sawit mempunyai ujung yang runcing, tidak berbuku, dan berkelir putih kekuningan.
Sistem perakaran yang dimiliki kelapa sawit sangatlah kuat. Akar tersebut tumbuh ke arah bawah dan samping membentuk beberapa percabangan seperti akar primer, akar sekunder, akar tertier, dan akar kwarter. Akar primer berdiameter 5-10 mm yang tumbuh dari pangkal batang lalu menyebar ke dalam tanah dan ke samping membentuk akar sekunder.
sistem-perakaran-kelapa-sawit.jpg
Akar sekunder mempunyai diameter 2-4 mm yang tumbuh sejajar dengan permukaan air tanah serta membentuk akar tertier. Akar tertier berdiameter 0,7-1,2 mm, kemudian membentuk akar kwarter yang berukuran 0,1-0,3 mm. Akar tertier dan akar kwarter memiliki bulu-bulu halus yang tertutup tudung akar dan tumbuh menuju ke lapisan tanah atas untuk mencari zat hara.
Selain akar-akar di atas, akar kelapa sawit juga dilengkapi dengan akar napas. Akar tersebut keluar di atas permukaan tanah dan di dalam air tanah. Penyebaran akar napas ini biasanya terpusat pada area tanah lapisan atas.
Bagian perakaran kelapa sawit yang posisinya paling dekat dengan permukaan tanah yaitu akar tertier dan akar kwarter. Struktur keduanya disempurnakan oleh bulu-bulu halus yang membuatnya lebih efektif dalam mengambil air, udara, dan zat hara dari dalam tanah. Kebanyakan akar ini ditemukan pada jarak 2-2,5 m dari batang. Kondisi tanahnya yang lembab dan remah memungkinkan kedua lokasi ini paling ideal untuk ditaburi pupuk.

Bagian Akar Kelapa Sawit
Kali pertama akar sawit tumbuh dari biji yang sudah mengalami proses perkecambahan. Akar muda (radikula) ini mampu tumbuh dengan panjang hingga mencapai 15 cm dan bisa bertahan sampai 6 bulan. kemudian dari radikula tersebut akan muncul akar percabangan yang berperan untuk mecari air dan mineral.

Setelah tumbuh cukup dewasa, radikula akan berkembang menjadi akar primer yang muncul dari bagian bawah batang. Seiring berjalannya waktu, akar primer ini akan terus mengalami pertumbuhan hingga membentuk cabang yang disebut akar sekunder. Dari akar sekunder inilah lantas tumbuh dua percabangan akar kembali yakni akar tertier dan akar kwarter yang dapat menjalar sampai 2-2,5 m bahkan 6 m dari pangkal pokok tanaman. Dari keseluruhan sistem perakaran sawit, akar tertier dan akar kwarter merupakan bagian akar yang paling aktif mancari air dan unsur hara.

Proses Perakaran Kelapa Sawit
Pada saat akar sawit ditanamkan di dalam tanah, sel yang berada di lapisan permukaan tudung akar akan terlepas dan digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh maristem apical yang terletak di ujung dan tudung akar. Kecenderungan dari maristem apical ini adalah selalu membelah diri untuk menghasilkan sel-sel baru. Kemudian sel-sel tersebut akan memanjang di bagian belakang maristem apical, di mana area tempat sel memanjang dinamakan dengan zona perpanjangan sel. Di dalam zona ini terdapat zona diferensiaisi sel yaitu area perkembangan sel-sel menjadi berbagai jaringan tumbuhan yang permanen seperti xylem dan floem.

Sel-sel yang berada di lapisan terluar akar kelapa sawit disebut epidermis. Sedangkan epidermis yang mempunyai bulu-bulu akar dikenal sebagai lapisan piliferous. Kebanyakan bulu-bulu akar ini ada di area sebelah belakang zona perpanjangan sel. Kegunaannya ialah sebagai medi absorbsi air dan garam mineral. Bulu-bulu akar yangsudah menua ini selanjutnya akan berubah wujud menjadi jaringan penyusun tanaman yang bersifat permanen.

5 Keuntungan Bisnis Kelapa Sawit yang Harus Anda Tahu

Apakah keuntungan-keuntungan dari bisnis kelapa sawit? Seiring dengan meningkatnya harga komoditas kelapa sawit, daya tarik masyarakat terhadap bisnis tanaman ini semakin bertambah besar. Terlebih sektor perekonomian di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan minyak kelapa sawit. Bagi pemerintah, banyaknya lahan sawit diharapkan dapat menjaga tingkat kestabilan harga minyak nabati, sumber devisa negara, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Tahukah Anda, sebelum minyak sawit mendominasi pasar, minyak kelapa telah banyak dimanfaatkan sebagai minyak goreng dan industri pangan lainnya. Bahkan pada tahun 1970-an, pengguanaan minyak kelapa tengah berada pada zaman keemasannya. Sayangnya produksi minyak kelapa yang cenderung menurun selama kurun waktu 20 tahun terakhir mendorong diberlakukannya subtitusi dengan minyak sawit yang produktifitasnya relatif selalu naik. Masalah baru muncul ketika peningkatan volume produksi minyak sawit tidak diiringi dengan kenaikan nilainya sebagai akibat dari fluktuasi harga secara global.
keuntungan-bisnis-kelapa-sawit.jpg
Walaupun begitu, bisnis kelapa sawit selalu menawarkan keuntungan yang tidak sedikit. Apa sajakah keuntungan-keuntungan tersebut?

1. Laba Sampai Tiga Kali Lipat
Sudah menjadi rahasia umum kalau laba dari bisnis sawit sangatlah besar. Rata-rata biaya produksi kelapa sawit sebesar Rp 500/kg, sedangkan nilai jual TBS (Tandan Buah Segar) sekitar Rp 1597/kg. Jadi nilai keuntungan yang ditawarkan adalah Rp 1500/kg, berlaku kelipatannya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa laba bisnis ini mencapai tiga kali lipat bahkan lebih jikalau harga TBS mengalami kenaikan.

2. Modal Investasinya Cepat Balik
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membuka lahan kelapa sawit kurang lebih sebanyak Rp30 juta/hektar. Biaya tersebut belum termasuk ongkos penanaman dan perawatan pohon sawit. Selama masa tanaman belum menghasilkan, para investor memang dituntut untuk menyediakan dana segar yang cukup banyak. Namun semua biaya tersebut mulai akan kembali pada saat tanaman sudah menghasilkan dan bisa dipenen. Pada umumnya, modal investasi akan balik ketika 4 tahun setelah masa panen yang pertamakali. Kabar baiknya lagi, pohon sawit umunya akan terus menghasilkan TBS hingga 25 tahun mendatang.

3. Rentang Harganya Besifat Stabil
Apabila kita memperhatikan harga kelapa sawit, trennya cenderung bersifat stabil sejak tahun 2011. Dimulai dari harga Rp 1300/kg, lalu Rp 1600/kg, dan kini Rp 1395/kg. Perlu diketahui, minyak sawit bersaing begitu sengit dengan minyak kedelai di pasar global. Tetapi Anda tidak perlu terlalu khawatir sebab tingkat produktifitas kedelai masih rendah.

4. Semuanya Dilakukan oleh Pekerja
Sebagai pemilik kebun kelapa sawit, Anda tidak perlu repot-repot mengurus lahan tersebut sendirian. Hal ini dikarenakan keuntungan yang bakal Anda terima dari lahan tersebut akan lebih dari cukup untuk membiayai para pekerja. Jadi bisa dibilang bahwa berbisnis kelapa sawit termasuk passive income, di mana Anda bakal selalu mendapatkan penghasilan tanpa harus bersusah payah mengelolanya.

5. Harga Kebun Sawit Selalu Naik
Selain menjual TBS yang diproduksi oleh lahan sawit yang Anda miliki, berbisnis di sektor ini juga bisa dilakukan dengan berjualbeli lahan. Kenyatannya harga lahan kelapa sawit ini selalu mengalami kenaikan drastis di setiap tahunnya. Kalaupun berkurang, tingkat penurunan harga tersebut tidak terlampau signifikan dan jarang sekali terjadi. Harga suatu lahan kelapa sawit umumnya sangat dipengaruhi oleh kualitas tanaman-tanaman sawit yang tumbuh di dalamnya.

Sejarah Perkembangan Kelapa Sawit di Indonesia

Bagaimanakah sejarah perkembangan kelapa sawit di Indonesia? Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman yang berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan ini dikenal sebagai tanaman penghasil minyak nabati yang memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi daripada tanaman-tanaman penghasil minyak yang lain.

Kali pertama kelapa sawit dibawa ke Indonesia dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Kala itu, pemerintah membawa tidak kurang dari empat bibit kelapa sawit yang diambil dari Bourbon, Mauritius dan Hortus Botanicus, Amsterdam. Selanjutnya bibit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor.

Pada mulanya, kelapa sawit dipelihara sebagai tanaman hias mengingat bentuk struktur pohonnya yang cukup unik dan menarik. Barulah pada tahun 1911, pemerintah menyadari akan potensi kelapa sawit sebagai penghasil minyak nabati yang sangat menguntungkan. Pemerintah Belanda lantas mencanangkan penanaman kelapa sawit secara besar-besaran khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
sejarah-kelapa-sawit.jpg
Tokoh yang berperan penting dalam perintisan budidaya kelapa sawit adalah Adrien Hallet dari Belgia. Setelah hasilnya menuai kesuksesan, banyak orang yang kemudian mengikuti jejak usahanya. Salah satunya yaitu K. Schadt, di mana di tangannya perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Perlu diketahui, perkebunan sawit pertama di Indonesia terletak di Pantai Timur Sumatera, lebih tepatnya Deli dan Aceh dengan luas mencapai 5.123 hektar.
Pesatnya perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada masa pendudukan Belanda bahkan mampu mendominasi pasar dunia dan sanggup menggeser kapasitas ekspor dari negara-negara Afrika yang notabene merupakan habitat asli kelapa sawit.

Sayangnya hasil dari perkebunan tersebut mengalami kemunduran yang drastis pada masa penjajahan Jepang. Banyak perkebunan kelapa sawit yang tidak dikelola dengan baik hingga mengalami penyusutan sekitar 16 persen dari total luas lahan. Imbasnya, Indonesia hanya sanggup memproduksi minyak kelapa sawit sebanyak 56.000 ton pada kurun waktu 1948/1949.

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya atau pada tahun 1957, pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh Nusantara dengan alasan politik dan keamanan. Sejumlah perwira militer pun dikerahkan untuk menjaga area perkebunan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebagai tenaga pengelola kebun, pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yabg terdiri atas buruh perkebunan dan anggota militer. Naasnya karena situasi sosial, politik, dan keamanan di dalam negeri belum stabil, produksi kelapa sawit di Indonesia pun semakin menurun dan tergeserkan posisinya oleh Malaysia.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia selanjutnya mengalami perkembangan pada masa pemerintahan Orde Baru. Pengelolaan perkebunan ini difokuskan untuk menyediakan lapangan perkerjaan, meningkatkan kesejahteraan, dan sumber devisa bagi negara. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah lalu mengembangkan lahan kelapa sawit di berbagai daerah.
Luas lahan kelapa sawit di Indonesia hingga pada tahun 1980 diketahui memiliki ukuran mencapai 294.560 hektar. Sedangkan kapasitas produksi CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 721.172 ton. Inilah pertanda aktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai bergeliat kembali, khususnya untuk kebun-kebun yang dikelola oleh rakyat. Pemerintah pun mendukung kabar baik tersebut dengan mengeluarkan program PIR-BUN (Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan).

Ciri-ciri Bibit Sawit Marihat dan Keunggulannya

Apakah ciri-ciri bibit kelapa sawit marihat? Apa pula keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh bibit kelapa sawit dari klon tersebut? Kelapa sawit (Elaeis) ialah tanaman industri yang termasuk dalam suku pinang-pinangan (Arecaceae). Buah kelapa sawit merupakan penghasil minyak masak, minyak industri, dan bahan bakar biodiesel. Indonesia adalah negara dengan hasil olahan kelapa sawit terbanyak di dunia dalam satu dekade terakhir.

Tanaman kelapa sawit berbentuk pohon yang mempunyai tinggi mencapai 25 meter. Tumbuhan ini dilengkapi dengan sistem perakaran yang berjenis serabut yang mengarah ke bawah dan samping. Tanaman ini juga memiliki sistem perakaran napas yang tumbuh mengarah ke samping atas yang berfungsi untuk mendapatkan tambahan aerasi. Sedangkan daunnya berwarna hijau tua yang tersusun secara majemuk menyirip.
bibit-kelapa-sawit-marihat.jpg
Salah satu klon kelapa sawit unggul yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) adalah Marihat Klon atau biasa disingkat sebagai MK. Klon ini dihasilkan dari teknik kultur jaringan. Sedangkan penelitiannya sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 1985. Saat ini, bibit kelapa sawit dari klon Marihat tersebut sudah dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia dengan kondisi lahan yang beraneka ragam. Klon Marihat ini terbukti mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi daripada bibit yang berasal dari proses perkecambahan.

Di bawah ini ciri-ciri yang dimiliki oleh bibi kelapa sawit Marihat Klon yang asli :
  1. Daun kelapa sawit yang masih muda mempunyai warna hijau cerah yang tegas dan tidak kusam
  2. Batang daun kelapa sawit tersebut juga berukuran cukup panjang dan agak mengembang
  3. Begitu pula dengan ukuran postur bonggol tanaman yang dimiliki oleh bibit sawit Marihat ini pun lebih besar
  4. Bibit sawit Marihat selalu dilengkapi dengan media tanam dan polybag yang masih utuh/tidak rusak
  5. Produk bibit kelapa sawit pasti disertai dengan label dan atau sertifikat dari pihak yang mengelolanya
  6. Jika Anda tertarik membeli bibit sawit Marihat Klon ini.
Kenapa bibit kelapa sawit dari klon Marihat ini banyak dicari oleh para petani? Tentu saja karena bibit ini mempunyai keunggulan-keunggulan tersendiri. Di antaranya yaitu :
  1. Tingkat pertumbuhan bibit di lapangan tampak seragam sehingga mempermudah para petani dalam melakukan pemeliharaan tanaman
  2. Daya produktivitasnya lebih tinggi sekitar 20-30% dibandingkan dengan bibit sawit dari kecambah
  3. Mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap serangan hama dan penyakit
  4. Kemampuan berbuahnya lebih cepat daripada bibit yang ditumbuhkan dari kecambah
  5. Perawatannya relatif lebih mudah ketimbang tanaman kelapa sawit pada umumnya

Ciri-ciri Pupuk Organik yang Bermutu Tinggi

Bagaimanakah ciri-ciri pupuk organik yang mempunyai mutu yang tinggi? Dalam usaha membudidayakan kelapa sawit, kita memerlukan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman. Pupuk organik adalah zat hara tanaman yang berasal dari bahan organik. Sumber bahan organik tersebut bisa berupa kompos, pupuk kandang, sisa panen, dan limbah. Wujud pupuk ini bisa berbentuk padat atau cair.

Pupuk organik merupakan pupuk utama yang digunakan dalam sistem pertanian secara organik. Pupuk ini dinilai memilik kelebihan di antaranya meningkatkan produktivitas lahan, memperbaiki kondisi tanah, harganya relatif lebih murah, mengandung unsur mikro yang lengkap, mendukung kehidupan mikroorganisme, membantu pembentukan partikel ion, menjaga kelembaban tanah, dan meningkatkan kandungan nutrisi pada tanaman.
ciri-ciri-pupuk-cair-organik.jpg
Proses pembuatan pupuk organik terbilang mudah kok. Namun apabila Anda tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengolahnya sendiri, tidak ada salahnya membelinya di toko pertanian. Di bawah ini beberapa ciri-ciri yang menadakan bagus tidaknya kualitas suatu pupuk organik.
  1. Baunya Tidak Menyengat
Pupuk organik yang sudah matang memiliki aroma yang normal layaknya bau tanah. Jika pupuk tersebut masih beraroma menyengat seperti busuk atau pusing artinya proses fermentasi pupuk tersebut belum selesai. Jangan menggunakan pupuk yang masih ini karena bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
  1. Warnanya Kehitam-hitaman
Pupuk organik yang bagus juga mempunyai rupa seperti humus yang biasanya terdapat pada lapisan tanah paling atas (top soil) yakni berwarna kehitam-hitaman. Apabila warna pupuk masih terlihat kecoklat-coklatan atau kehijau-hijauan, maka pupuk organik tadi belum layak pakai. Terkadang ada penjual nakal yang menambahkan karbon ke dalam pupuk yang belum masak. Untuk mengeceknya, Anda bisa merendam sejumput pupuk ini ke dalam air. Pupuk yang telah bercampur karbon akan mengubah warna air yang sebelumnya jernih menjadi hitam.
  1. Teksturnya Remah
Tahukah Anda, pupuk organik yang berkualitas tinggi selalu memiliki tekstur yang remah. Remah adalah tekstur yang terletak di antara keras dan lembek. Pada tekstur ini, partikel-partikel yang menyusun pupuk akan mudah terurai sehingga cepat terserap ke dalam tanah. Tetapi hal ini berbeda dengan pupuk granul karena meskipun gampang terurai, pupuk granul sulit masuk ke dalam tanah.
  1. Suhunya Terasa Dingin
Tingkat kematangan suatu pupuk organik bisa dilihat dari suhunya. Rata-rata pupuk yang telah matang memiliki suhu yang rendah dan cukup stabil, meskipun pupuk sudah disimpan dalam waktu yang lama. Selain menggunakan termometer, Anda pun dapat mengecek suhu pupuk tadi. Caranya cukup masukkan tangan Anda ke dalam kantong kemasan pupuk dan rasakan sensasi suhu dingin yang menjalar di telapak tangan.
  1. Uji Coba dalam Plastik
Setelah Anda cukup yakin kalau pupuk organik yang dibeli sudah matang, sebaiknya lakukan pengetesan terlebih dahulu sebelum mengaplikasikannya ke tanaman. Caranya masukkan sampel pupuk yang telah basah ke dalam kantong plastik, lalu ikat sampai plastik ini tertutup rapat. Biarkan sampel ini selama seminggu di suhu kamar. Bila pupuk masih berbentuk bagus dan baunya pun masih mirip dengan tanah, ini menandakan kalau pupuk tersebut sudah matang sempurna.
  1. Uji Coba untuk Persemaian
Selain langkah di atas, pengetesan juga bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk ini untuk menyemai benih tanaman yang gampang tumbuh, seperti jagung dan kacang hijau. Cobalah ambil sampel untuk digunakan sebagai media semai. Masukkan media tadi ke dalam polybag, kemudian tanamkan beberapa benih jagung ke dalamnya. Jika jagung mampu tumbuh dengan baik, Anda bisa mengandalkan pupuk organik ini.

10 Fungsi Pupuk Phonska untuk Kelapa Sawit

Apakah fungsi pupuk phonska untuk kelapa sawit? Tahukah Anda, pupuk phonska merupakan pupuk NPK bersubsidi. Jadi wajar kalau harganya terbilang cukup murah dan terjangkau bagi para petani kebanyakan. Pupuk phonska pada dasarnya tersusun atas unsur hara makro yang meliputi nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K), dan sulfur (S). Pupuk phonska terbukti secara nyata dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Di Indonesia, pupuk phonska diproduksi pertama kali pada tahun 2000 oleh PT Petrokimia Gresik. Barulah kemudian pada bulan Agustus di tahun yang sama, pupuk ini secara resmi dipasarkan ke seluruh Nusantara. Pupuk ini sangat disukai oleh para petani lokal. Saat ini, pupuk phonska tersedia dalam dua kemasan antara lain 20 kg dan 50 kg.
fungsi-pupuk-phonska.jpg
Karena termasuk pupuk bersubsidi, pupuk phonska tidak dijual secara bebas. Penjualan pupuk ini dilakukan dengan sistem tertutup. Hanya para petani yang sudah tergabung ke dalam kelompok yang terdaftar saja yang bisa membeli pupuk phonska ini. Jadi Anda tidak bisa mendapatkan pupuk phonska yang asli di dalam toko pertanian mana pun.
Tabel Kadar Pupuk Phonska
UnsurKadar
Nitrogen (N)15%
Phosphor (P)15%
Kalium (K)15%
Sulfur (S)10%
Air Maksimal2%
Pada dasarnya, pupuk phonska memiliki wujud yang berbentuk butiran-butiran (granul) berwarna pink. Pupuk ini bersifat higroskopis sehingga gampang larut di dalam air. Hal ini pula yang menyebabkan pupuk phonska mudah diserap oleh akar tanaman kelapa sawit. Selain itu, pupuk phonska juga mengandung unsur hara yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Sebagai pupuk majemuk, pupuk phonska mempunyai fungsi yang bermacam-macam bagi tanaman. Berikut ini di antaranya :
  1. Meningkatkan daya pertumbuhan tanaman, baik secara generatif maupun vegetatif.
  2. Menambah jumlah kandungan protein yang dapat diserap oleh sistem perakaran tanaman.
  3. Memperkuat struktur pada batang tanaman sehingga tidak gampang mengalami roboh.
  4. Mendukung pertumbuhan buah, biji, dan umbi tanaman sehingga ukurannya semakin besar.
  5. Membantu kelancaran proses terbentuknya gula dan pati yang diproduksi oleh tumbuhan.
  6. Merangsang pertumbuhan bagian bunga dan buah tanaman.
  7. Memacu pertumbuhan sistem perakaran tanaman.
  8. Memperkuat daya tahan tumbuhan terhadap serangan hama dan penyakit.
  9. Meningkatkan ketahanan tanaman pada kondisi media tanam yang kering.
  10. Menghijaukan warna tanaman sehingga kandungan gizinya meningkat dan tampilannya lebih menarik.

Kelebihan dan Kekurangan Minyak Kelapa Sawit

Apakah kelebihan dan kekurangan minyak kelapa sawit? Tahukah Anda, minyak kelapa sawit dihasilkan oleh bagian daging buah. Semakin matang buah kelapa sawit tersebut, maka kandungan minyak di dalamnya akan semakin tinggi. Setelah buah melewati tahap matang, kadar asam lemak bebas yang terkandung di buah tersebut akan bertambah naik. Hal ini menyebabkan buah akan rontok dengan sendirinya dari tangkai buah.

Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak dimulai dari tahap perebusan buah pada suhu 90 derajat celsius untuk melunakkan bagian dagingnya. Setelah itu, buah diproses menggunakan mesin press untuk memisahkan bagian daging dari bagian inti sawit dan cangkang. Sedangkan tahap pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan teknik pemanasan yang dilanjutkan memakai mesin press.

Minyak kelapa sawit banyak digunakan dalam pembuatan minyak goreng, margarin, sabun, lilin, dan kosmetik. Bahkan industri baja, industri elektronika, dan industri farmasi pun biasa menggunakan bahan baku berupa minyak kelapa sawit mentah/CPO (Crued Palm Oil). Sedangkan ampas yang dihasilkan dari proses pengolahan buah kelapa sawit ini bisa digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos.
kelebihan-kekurangan-minyak-sawit.jpg
Kenapa sih ada begitu banyak industri yang menggunakan minyak kelapa sawit? Penyebab tentu karena minyak ini mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak bisa ditemukan di minyak yang lainnya. Nah, berikut ini beberapa keunggulan minyak sawit yang harus Anda ketahui :
  1. Tahan Oksidasi dengan Tekanan yang Tinggi
Sudah bukan rahasia lagi kalau minyak kelapa sawit memiliki daya tahan yang baik terhadap tekanan yang tinggi. Sifat dasar inilah yang membuat minyak ini begitu banyak digunakan dalam berbagai industri. Misalnya pemanfaatan minyak kelapa sawit sebagai pelumas untuk melindungi permukaan mesin dalam lingkungan karat.
  1. Mempunyai Daya Lapis yang Tinggi
Kelebihan selanjutnya yang dimiliki oleh minyak sawit adalah daya lapisnya yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan minyak sawit sebagai bahan yang sangat bagus untuk melapisi sesuatu dari kain, kulit, kayu, dan sebagainya. Selain lapisan yang dibentuk oleh minyak ini tahan lama, lapisan minyak sawit juga mampu memberikan perlindungan yang maksimal terhadap lapisan di bawahnya.
  1. Mampu Melarutkan Bahan Kimia yang Sulit Larut
Di dalam industri kimia, minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai bahan pelarut. Minyak ini mampu melarutkan bahan kimia yang sukar sekali untuk larut. Bahkan minyak ini pun sanggup membuat larut suatu bahan kimia yang tidak bisa larut oleh bahan pelarut lainnya.
  1. Tidak Menimbulkan Iritasi
Faktanya minyak kelapa sawit sama sekali tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Itulah kenapa minyak ini sering digunakan oleh industri kosmetik menjadi salah satu bahan dasar pembuatan berbagai produk kecantikan. Minyak kelapa sawit justru dapat memberikan manfaat yang bagus bagi manusia seperti menutrisi, menghaluskan, dan melembabkan permukaan kulit.
  1. Harganya Murah
Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit paling banyak di dunia sampai saat ini. Itulah kenapa harga CPO di Nusantara terbilang cukup murah dibandingkan dengan bahan baku yang lain. Selain itu, minyak sawit pun dapat dibeli dengan mudah di pasaran.
  1. Rendah Kolesterol
Salah kaprah apabila Anda menyebut minyak kelapa sawit mengandung kolesterol yang tinggi. Kenyataannya proses metabolisme dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi. Minyak sawit juga bebas dari rekayasa genetika. Sampai saat ini tidak ada kelapa sawit yang termodifikasi genetik sebagai penghasil minyak.
  1. Memiliki Kandungan Karoten yang Tinggi
Minyak kelapa sawit mengandung karoten dalam kadar yang cukup tinggi. Inilah yang menyebab minyak sawit berwarna kemerah-merahan. Kandungan tersebut meliputi alfa-karotena, beta-karotena, dan likopen. Bahkan minyak sawit murni mengandung setidaknya sepuluh jenis karotena termasuk tokoferol, tokotrienol, fitosterol, dan gikolipid.
Sayangnya, di balik kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, minyak kelapa sawit juga mempunyai sejumlah kekurangan. Kekurangan minyak sawit ini khususnya mengenai dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan. Berikut ini dua di antara dampak negatif tersebut.
  1. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Minyak kelapa sawit tersusun atas asam lemak yang ter-esterifikasi dengan gliserol. Akibatnya kandungan lemak jenuh pada minyak ini cukup tinggi. Adapun kandungan asam lemak di dalam minyak sawit di antaranya asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat tunggal, dan asam linoleat ganda. Menurut data WHO, mengonsumsi asam palmitat dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan penyakit kardiovaskular.
  1. Dapat Berubah Menjadi Racun
Pada dasarnya, semua bahan makanan yang beredar di Indonesia dan telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Hal ini dengan catatan apabila makanan-makanan tersebut diolah dengan teknik yang benar. Sama halnya dengan minyak kelapa sawit. Minyak ini pada dasarnya sehat, tetapi bisa menjadi racun mematikan bila Anda menggunakan minyak sawit bekas pakai terus-menerus.

Perlu diketahui, minyak sawit yang sudah pernah dipakai untuk menggoreng makanan akan mengandung akrolein. Akrolein sendiri adalah produk beracun dan berbau busuk hasil dari pemecahan minyak. Akrolein paling banyak ditemukan di dalam biji bunga matahari.

Dampak Positif dan Negatif Perkebunan Kelapa Sawit

Aktivitas perkebunan kelapa sawit seringkali menimbulkan dampak tertentu bagi kelestarian lingkungan di sekitarnya. Dampak tersebut ada yang bersifat positif, namun tidak sedikit pula yang tergolong negatif. Salah satu ancaman yang paling besar ialah eksistensi hutan di Indonesia yang berpotensi mengalami kerusakan.

dampak-kelapa-sawit.jpg

Di bawah ini dampak-dampak negatif dari perkebunan kelapa sawit :

  1. Pada umumnya, budidaya kelapa sawit dilakukan dengan sistem monokultur. Hal ini dapat memicu hilangnya keragaman hayati dan kerentanan alam seperti kualitas lahan menurun, terjadinya erosi, serta merebaknya hama dan penyakit tanaman.
  2. Kebanyakan kegiatan pembukaan lahan kelapa sawit dilakukan dengan metode tebang habis (land clearing) agar menghemat biaya dan waktu. Akibatnya makhluk hidup yang tinggal di dalamnya pun menjadi terganggu.
  3. Kelapa sawit membutuhkan air dalam jumlah sangat banyak mencapai 12 liter/pohon. Proses pertumbuhan tanaman ini juga acapkali dirangsang memakai pestisida, zat fertilizer, dan bahan kimia lainnya.
  4. Kebun sawit pun dapat mengakibatkan kemunculan hama baru. Penyebab utamanya tidak lain karena penerapan sistem lahan monokulturasi.
  5. Aktivitas pembukaan kebun yang dikerjakan dengan membakar hutan menimbulkan polusi udara yang parah. Bahkan asap pencemaran ini bisa terbawa angin sampai ke negeri tetangga.
  6. Timbulnya konflik baik yang bersifat horisontal maupun vertikal. Misalnya konflik antar-pekerja daerah dengan para pendatang atau konflik antara pemilik kebun dengan pemerintah setempat.
  7. Di beberapa kasus sebelumnya, perkebunan sawit sering menjadi penyebab utama timbulnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang. Hal ini dikarenakan struktur tanah mengalami perubahan sehingga kondisinya menjadi labil.

Namun tidak fair bila kita melihat suatu pokok permasalahan hanya dari segi buruknya saja. Oleh karena itu, berikut ini dampak-dampak positif dari perkebunan kelapa sawit :

  1. Meningkatnya pembangunan di daerah. Paling mencolok adalah dibangunnya akses jalan dari perkebunan ke pusat kota yang juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar.
  2. Pendapatan per kapita daerah semakin naik. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya kebutuhan tenaga yang diperlukan oleh suatu perkebunan kelapa sawit.
  3. Untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para pekerja, seringkali pihak perkebunan juga mendirikan pusat layanan kesehatan dan pendidikan terpadu. Walaupun kualitasnya masih di bawah standar, setidaknya fasilitas tersebut cukup berguna bagi warga sekitar.

5 Jenis Gulma yang Mengganggu Kelapa Sawit

Segala macam tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diharapkan dan bisa mengganggu pertumbuhan hidup tanaman utama disebut gulma. Gulma umumnya dapat menjadi pesaing yang ganas bagi tanaman budidaya seperti kelapa sawit untuk memperoleh nutrisi, air, cahaya matahari, dan ruang tumbuh. Bahkan tak jarang beberapa gulma juga mampu mengeluarkan zat racun yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman-tanaman di sekitarnya.

gulma-kelapa-sawit.jpg

Terdapat beberapa tanaman yang dikenal sebagai gulma pada kelapa sawit, antara lain :

1. Alang-alang

Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah rumput yang memiliki daun yang cukup tajam. Perkembangbiakan alang-alang berlangsung sangat cepat, baik melalui benih yang terbawa angin maupun rimpang yang menembus tanah. Tanaman ini senang hidup di tanah yang subur, gembur, dan lembab. Alang-alang dapat mudah dijumpai di tanah kosong, ladang, sawah, lapangan, dan jalan.

2. Putri Malu

Putri malu (Mimosa pudica) adalah perdu yang memiliki postur tubuh pendek. Putri malu termasuk keluarga polong-polongan. Kekhasan yang dimiliki oleh tanaman ini yaitu daunnya akan menutup cepat bila terkena sentuhan. Namun beberapa menit kemudian daun tersebut bakal membuka kembali seperti semula.

3. Teki Ladang

Teki ladang (Cyperus rotundus) adalah tanaman gulma yang tergolong famili Cyperaceae. Teki merupakan gulma yang paling sulit dikendalikan. Hal ini karena tumbuhan ini mampu membentuk umbi dan geragih yang disimpan di kedalaman satu meter. Bahkan teki dapat hidup dengan baik di lingkungan yang tandus sampai basah.

4. Bandotan

Bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) ialah tanaman gulma yang termasuk anggota dari keluarga Asteraceae. Disebut bandotan/wedusan karena tanaman ini mampu mengeluarkan bau yang apek menyerupai kambing. Bandotan merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah, tetapi sudah cukup lama menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia.

5. Tembelekan

Tembelekan (Lantana camara) adalah tanaman berbunga yang berasal dari Benua Amerika khususnya daerah tropis. Tembelekan tergolong famili Verbenaceae. Tinggi pohonnya berkisar antara 0,5-4 meter. Tembelekan dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 1.700 mdpl.

Asal Muasal Tanaman Kelapa Sawit di Indonesia

Tanaman kelapa sawit pertamakali masuk ke Indonesia pada tahun 1848 yang dibawa oleh Pemerintah Hindia Belanda. Tanaman-tanaman tersebut lantas dipelihara di Kebun Raya Bogor untuk diteliti lebih lanjut. Kemudian pada tahun 1870-an, kelapa sawit ini ditanam di Deli, Sumatera Utara sebagai tanaman hias di pinggir jalan.

asal-kelapa-sawit.jpg

Meningkatnya permintaan dunia akan minyak nabati pada awal abad ke-19 menjadikan kelapa sawit sebagai tanaman industri. Banyak perkebunan kelapa sawit yang dibuka, di mana bibitnya didatangkan langsung dari Bogor dan Deli. Inilah awal mula ditemukannya kelapa sawit jenis deli dura.

Perkebunan kelapa sawit mengalami kemajuan pesat di tahun 1911. Bebera tokoh penting yang mempengaruhi perintisan sawit di Indonesia yaitu Adrien Hallet dan K. Schadt.

Perkebunan kelapa sawit pertama di Indonesia terletak di Pantai Timur Sumatra seluas 5.130 hektar dan Rantau Panjang, Malaya. Sedangkan di Malaysia, perkebunan kelapa sawit yang pertamakali dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor memakai bibit dura deli dari Rantau Panjang.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda sampai menjadikannya sebagai pemasok utama minyak sawit di dunia. Namun setelah masa kependudukan beralih ke Jepang, produksi minyak sawit tersebut merosot tajam hingga menyisakan seperlimanya saja.

Setelah Indonesia merdeka, produktivitas minyak sawit masih belum stabil. Oleh sebab itu, dilakukan upaya buruh militer meskipun hal ini juga tidak terlalu banyak membantu. Bahkan saking rendahnya produksi minyak di negeri ini, posisi Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit sempat diambil alih oleh Malaysia.

Untungnya keterpurukan industri kelapa sawit di negeri ini bisa bangkit kembali di era orde baru. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada masa tersebut adalah memperluas area perkebunan sawit. Tanaman kelapa sawit mulai dibudidayakan di luar Pulau Sumatra, seperti Kalimantan dan Sulawesi. Meningkatnya harga minyak dunia juga turut menggairahkan kembali industri minyak sawit di Nusantara.

Salah satu peninggalan sejarah dari asal mula kelapa sawit masuk ke Indonesia masih ada sampai sekarang di Kebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit yang didatangkan dari Afrika ini masih tumbuh subur dan memiliki ketinggian mencapai 12 meter. Uniknya, kelapa sawit ini merupakan tanaman sawit tertua di Asia Tenggara.

Ini Dia Ciri-ciri Fisiologi Kelapa Sawit

Seperti apakah ciri-ciri fisiologi yang dimiliki oleh kelapa sawit? Pohon elaeis atau kelapa sawit mampu tumbuh hingga ketinggiannya mencapai 24 meter. Sistem perakaran pada tumbuhan ini berupa akar serabut yang mengarah ke bawah dan ke samping. Pada tanaman muda terdapat bekas pelepah yang menyelimuti batang dan akan mengering terlepas sendiri setelah usianya sekitar 12 tahun.

fisiologi-kelapa-sawit.jpg

Pohon kelapa sawit terbentuk atas bagian-bagian yang meliputi akar, batang, daun, bunga, dan buah. Di bawah ini penjelasan dari masing-masing bagian tanaman tersebut.

Akar

Kelapa sawit mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Pertumbuhan akar tersebut ada yang mengarah ke bawah dan ke samping. Selain akar utama, kelapa sawit juga memiliki akar napas yang tumbuh secara menyamping ke atas untuk mengambil oksigen dari udara.

Batang

Batang kelapa sawit tampak seperti batang tanaman di keluarga Arecaceae lainnya. Ketika muda, batang tanaman tersebut diselimuti oleh bekas pelepah daun. Pelepah yang mengering lantas akan terlepas sendiri. Batang sawit yang berumur lebih dari 12 tahun terlihat menyerupai batang pohon kelapa.

Daun

Daun kelapa sawit tersusun secara majemuk dan menyirip. Warna daunnya hijau tua dengan pelepah berwarna hijau muda. Sekilas daun kelapa sawit tampak persis layaknya daun salak, tetapi durinya tidak begitu tajam.

Bunga

Bunga kelapa sawit bertipe monoecious diclin yakni bunga jantan dan betinanya terpisah, namun masih berada di dalam satu pohon. Hal ini menyebabkan masing-masing bunga tersebut matang pada rentang waktu yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sangat jarang terjadi penyerbukan bunga kelapa sawit secara mandiri. Karakteristik bunga jantan berbentuk lancip dan panjang, sedangkan bunga betina akan terlihat lebih besar terutama saat mekar.

Buah

Buah kelapa sawit memiliki kulit berkelir merah, ungu, atau hitam tergantung dari jenisnya. Buah ini muncul secara bergerombol dalam tandan dari ketiak pelepah daun. Buah kelapa sawit tersusun atas 4 lapisan yaitu kulit (eksoskarp), serabut (mesoskarp), cangkang (endoskarp), dan inti (endosperm).

Inilah Daftar Harga TBS Kelapa Sawit 2015

Di sepanjang tahun 2015, harga TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit begitu fluktuatif. Kenaikan harga terjadi di awal tahun khususnya pada bulan Januari, Februari, Maret, dan April. Sayangnya, harga tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis mendekati akhir tahun ini.

harga-tbs-kelapa-sawit.jpg

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas andalan di Indonesia. Tercatat perputaran ekonomi di sektor ini sangatlah besar, bahkan Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbersar di dunia. Kebun kelapa sawit terhampar luas mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Bagian kelapa sawit yang diperdagangkan meliputi TBS (Tandan Buah Segar), CPO (Crude Palm Oil), dan inti murni. Harga CPO saat ini turun sebesar Rp 194, dari Rp 5.816 menjadi Rp 5.622. Begitu pula dengan harga inti sawit murni yang juga mengalami penurunan senilai Rp 147, dari Rp 4.006 menjadi Rp 3.859 menggunakan indeks K dengan prosentase 85,77%.

Tabel Harga TBS Terbaru

UsiaHarga/kg
3 tahunRp 896
4 tahunRp 1.025
5 tahunRp 1.072
6 tahunRp 1.117
7 tahunRp 1.145
8 tahunRp 1.169
9 tahunRp 1.193
10-20 tahunRp 1.129
20-24 tahunRp 1.192

Daftar harga kelapa sawit di atas sewaktu-waktu bisa mengalami perubahan.

Ini Dia Morfologi Bunga Kelapa Sawit

Morfologi bunga kelapa sawit adalah bagian-bagian yang dimiliki oleh bunga pada tanaman kelapa sawit. Karena termasuk tumbuhan berumah satu (monoceous), setiap pohon kelapa sawit memiliki bunga jantan dan bunga betina sekaligus. Tetapi keberadaan masing-masing bunga tersebut terletak di tandan yang berbeda. Kendati demikian, beberapa kejadian tertentu dapat memicu tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina di tandan yang sama atau disebut hermafrodit campuran.

Bunga sawit tumbuh dari bagian ketiak daun kelapa sawit, di mana setiap ketiak mampu menghasilkan satu bunga majemuk (infloresen). Tidak jarang infloresen ini gugur selama masa awal perkembangannya sehingga timbul kemungkinan sejumlah ketiak daun tidak menghasilkan bunga majemuk.

Setiap infloresen membutuhkan waktu antara 2,5-3 tahun untuk berkembang dari proses inisiasi awal hingga membentuk infloresen yang lengkap. Biasanya kemunculan infloresen berdekatan dengan masa penyerbukan (antesis). Antesis pada tanaman sawit muda umumnya terjadi di ketiak daun ke-20, sedangkan pada tanaman sawit tua terjadi di ketiak daun ke-15. Tahap berikutnya bunga akan berkembang menjadi buah kelapa sawit.

morfologi-bunga-kelapa-sawit.jpg

Mengenal Bunga Kelapa Sawit

Bunga kelapa sawit termasuk ke dalam bunga majemuk. Susunan bunga ini terdiri atas kumpulan spikelet yang berada di dalam infloren dan membentuk spiral.

Baik bunga jantan maupun bunga betina sama-sama memiliki induk tangkai bunga yang disebut peduncle atau rachis. Peduncle/rachis ini merupakan struktur utama yang mendukung spikelet. Kemudian dari pangkal peduncle/rachis ini tumbuh sepasang daun pelindung (spathes) yang menyelimuti infloresen hingga menjelang masa antesis. Structure triangular bract juga akan tumbuh dari rachis yang nantinya akan berkembang menjadi tangkai bunga (spikelets).

Jenis kelamin infloresen biasanya ditentukan dari morfologi spikelet. Meskipun begitu infloresen jantan memiliki beberapa bunga betina di dasar spikelet-nya. Hal yang sama juga terjadi pada infloresen betina yang bisa menghasilkan beberapa bunga jantan.

Jika diperhatikan pada irisan bunga yang belum mekar (immature), antara infloresen jantan dengan infloresen betina berasal dari struktur bunga kelapa sawit yang sama. Organ jantan berupa inisiasi primordia stamen dan organ betina yaitu karpen pun terbentuk di waktu yang bersamaan. Karena pertumbuhan salah satu organ kelamin berhenti saat 3 bulan sebelum antesis, maka setiap bunga kelapa sawit hanya memiliki satu jenis kelamin.

Namun pada tanaman muda kerap terjadi infloresen andromorphous yaitu organ jantan (androecioum) dan organ betina (gynoecium) berkembang secara bersama-sama. Hal ini biasanya terjadi pada spikelet jantan. Selain itu terdapat pula infloresen hermafrodit lain yaitu infloresen campuran yang menghasilkan spikelet jantan di ujung dan spikelet betina di pangkal. Infloresen ini bisa terjadi pada saat akhir fase bunga jantan ke betina atau sebaliknya.

Morfologi tentang Daun, Batang, dan Akar Kelapa Sawit

Di dalam ilmu biologi, morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme yang mencakup bagian-bagiannya. Morfologi kelapa sawit, terutama daun, batang, dan akar penting dipelajari oleh para petani sawit. Diharapkan dengan mengetahuinya, petani bisa menentukan prosedur pemeliharaan yang tepat untuk tanaman-tanaman tersebut.

Daun Kelapa Sawit

daun-kelapa-sawit.jpg

Kelapa sawit memiliki daun majemuk yang tersusun menyirip dan membentuk pelepah. Satu pohon kelapa sawit budidaya umumnya mempunyai 40-50 pelepah dan kebanyakan kelapa sawit liar memiliki 60 pelepah. Setiap pelepah tersebut biasanya terdiri dari 250-400 helai daun.

Daun kelapa sawit muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, lalu akan berubah menjadi hijau gelap setelah daun menua. Setiap bulan, tanaman sawit muda dapat menghasilkan 4-5 pelepah sedangkan tanaman sawit muda mampu membentuk 2-3 pelepah. Selain faktor usia, produksi daun kelapa sawit ini juga dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan iklim.

Luas permukaan daun kelapa sawit dapat mempengaruhi tingkat produktifitasnya. Semakin luas permukaan tersebut, kian banyak pula buah-buah sawit yang sanggup dihasilkan tanaman. Hal ini terjadi karena daun yang luas memungkinkan proses fotosintesis berlangsung lebih maksimal. Namun jika ukuran daun terlalu luas justru mengakibatkan laju transpirasi tanaman tinggi.

Batang Kelapa Sawit

batang-kelapa-sawit.jpg

Sebagai tumbuhan berbiji monokotil, batang kelapa sawit tidak berkambium dan tidak bercabang kecuali pada tanaman abnormal. Batang kelapa sawit terbungkus oleh pelepah daun dan tumbuh secara tegak lurus ke atas. Biasanya ukuran batang bagian bawah lebih besar serta akan mengecil ke bagian atas.

Pertumbuhan tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 45 cm per tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan batang tersebut antara lain usia, genetik, lingkungan, dan iklim. Tanaman kelapa sawit budidaya rata-rata memiliki tinggi sekitar 15-18 meter. Sementara untuk tanaman kelapa sawit liar, tinggi batangnya bisa mencapai lebih dari 30 meter. Batang kelapa sawit muda tertutup oleh pelepah daun serta bakal terlihat setelah memasuki usia 3 tahun.

Akar Kelapa Sawit

akar-kelapa-sawit.jpg

Yang menarik, kecambah kelapa sawit mempunyai akar tunggang. Selanjutnya akar tersebut akan berganti menjadi akar serabut setelah tanaman berumur 2 minggu sejak penanaman pre-nursery. Ciri-ciri akar serabut yaitu mempunyai sedikit percabangan, berbentuk anyaman rapat dan tebal, serta sebagian akar tumbuh lurus ke bawah dan sebagian lagi menyamping.

Akar kelapa sawit mampu tumbuh ke bawah hingga sepanjang 8 meter di tanah yang subur dan gembur. Demikian juga dengan akar yang tumbuh menyamping bisa mencapai 16 meter jika tanah memiliki sistem irigasi dan aerasi yang baik. Hal-hal yang mampu mempengaruhi tingkat pertumbuhan akar kelapa sawit di antaranya usia, genetik, perawatan, dan kondisi tanah.

Mengetahui Morfologi Buah Kelapa Sawit yang Lengkap

Buah kelapa sawit adalah penghasil daging kelapa sawit yang biasanya digunakan sebagai bahan baku minyak goreng. Tahukah Anda, dalam setiap tandan buah kelapa sawit biasanya terdapat gerombolan buah-buah sawit yang berjumlah sekitar 1.500-2.000 buah dengan kadar kematangan yang berbeda-beda. Tanda buah yang layak panen ditandai dari warnanya yang berubah menjadi jingga karena mengandung karoten yang tinggi. Sedangkan warna kulit buah kelapa sawit cukup beranekaragam tergantung varietasnya seperti hitam, cokelat, ungu dan merah.
morfologi-buah-kelapa-sawit.jpg
Morfologi buah kelapa sawit tersusun atas bagian-bagian yang meliputi eksoskarp, mesoskarp, endoskarp, dan kernel. Eksoskarp merupakan kulit kelapa sawit, sedangkan mesoskarp adalah serabut buah. Sementara itu endoskarp ialah cangkang kelapa sawit yang melindungi inti buah. Dan kernel atau inti sawit yaitu daging buah sawit yang mengandung biji sebagai perkembangbiakan generatif tanaman.
Perlu diketahui, kernel pada kelapa sawit dapat dipisahkan menjadi dua bagian yakni endosperm dan embrio. Endosperm merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi embrio dan kecambah kelapa sawit. Bagian ini memiliki kandungan protein, karbohidrat, dan lemak. Sedangkan embrio merupakan cikal bakal tanaman kelapa sawit baru yang masih berupa tumbuhan kecil.
Berikut ini daftar ukuran ketebalan cangkang, daging buah, dan tingkat rendemen minyak dari masing-masing jenis kelapa sawit.
  1. Kelapa sawit dura memiliki cangkang yang tebal sekitar 3-5 mm. Ukuran daging buahnya tipis dan tingkat rendemen minyaknya antara 15-17 persen.
  2. Kelapa sawit tenera mempunyai cangkang yang berukuran agak tipis berkisar 2-3 mm. Daging buah tenera cukup tebal dan tingkat rendemen minyaknya sekitar 21-23 persen.
  3. Kelapa sawit pisifera bercangkang sangat tipis serta daging buahnya tebal. Biji sawit ini cukup kecil dan tingkat rendemen minyaknya terbilang tinggi antara 23-35 persen.
Berbicara tentang morfologi kelapa sawit tak lengkap tanpa mengulas bagian bijinya pula. Ukuran dan bobot biji kelapa sawit bervariasi menurut varietas dari tanaman tersebut. Misalnya biji sawit dura afrika panjangnya 2-3 cm dan berbobot 4 gram serta biji sawit dura deli bobotnya 13 gram dengan panjang 3-5 cm. Lain lagi dengan biji sawit tenera afrika yang memiliki panjang 2-3 cm dan mempunyai bobot 2 gram.

Membuat Minyak Goreng Kelapa Sawit Secara Tradisional

Bagaimana caranya membuat minyak goreng kelapa sawit secara tradisional? Minyak goreng merupakan bahan makanan nabati yang banyak dipergunakan dalam pembuatan suatu masakan seperti menggoreng dan menumis. Kebanyakan produk minyak goreng yang dijual di pasaran terbuat dari kelapa sawit alias palm oil.

cara-membuat-minyak-goreng-secara-tradisional.jpg

Minyak Goreng

Proses pembuatan minyak goreng oleh pabrik dilakukan menggunakan serangkaian metode yang modern dan canggih. Hal ini bertujuan guna mengefektifkan anggaran produksi, mengefisienkan waktu, dan mengontrol kualitas produksi yang dilakukan secara massal. Tapi tahukah anda, ternyata minyak goreng juga bisa dibuat dengan menggunakan cara tradisional? Bahkan metode ini telah dikenal oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

Di bawah ini adalah panduan pembuatan minyak goreng kelapa sawit secara tradisional ala KLPSWT!

Alat dan Bahan :

  • Buah Kelapa Sawit
  • Panci
  • Tungku atau Kompor
  • Alu dan Lesung
  • Kain Katun
  • Wajan
  • Irus; irus adalah sendok besar yang cekung biasanya terbuat dari tempurung kelapa
  • Botol
  • Corong

Langkah-langkah :

  1. Kupas serabut kelapa sawit, lalu pecahkan cangkangnya. Ambil daging buah kelapa sawit tersebut dan kumpulkan di dalam panci.
  2. Rebus daging buah kelapa sawit di dalam air mendidih sampai teksturnya menjadi benar-benar lunak. Lama perebusan umumnya memakan waktu hingga lebih dari 1 jam atau disesuaikan dengan jumlah kelapa sawit yang direbus.
  3. Tuangkan daging buah kelapa sawit yang telah matang dan bertekstur lembut ini lalu dituangkan ke dalam lesung. Kemudian tumbuk menggunakan alu sampai teksturnya berubah menjadi seperti bubur.
  4. Bubur kelapa sawit ini lantas disaring memakai kain katun untuk memisahkan air sari dari ampasnya. Kerjakan langkah tersebut seperti saat Anda memeras santan kelapa dengan menambahkan air secukupnya sebanyak dua kali.
  5. Setelah proses pemerasan air sari kelapa sawit selesai, selanjutnya air tersebut direbus hingga mendidih. Jangan lupa aduk terus-menerus mengaduknya secara teratur agar santan kelapa sawit tidak pecah.
  6. Setelah menunggu beberapa waktu, dari santan yang sudah mendidih itu lambat laun akan tampak lapisan minyak goreng berwarna kuning keemasan yang terbentuk di atas santan. Ambil minyak goreng tersebut menggunakan irus sedikit demi sedikit.
  7. Minyak goreng yang sudah terkumpul banyak lantas dimasukkan ke dalam botol dengan bantuan corong. Agar lebih awet, botol itu sebaiknya perlu divakum terlebih dahulu sehingga kedap udara. Simpan botol berisi minyak goreng ini di tempat yang sejuk, tidak lembab, dan terhindari dari sinar matahari.

Proses Pembuatan Minyak Goreng Kelapa Sawit

Bagaimana langkah-langkah proses pembuatan minyak goreng dari kelapa sawit? Kelapa sawit merupakan salah satu produk unggulan dari Indonesia. Umumnya buah-buah kelapa sawit ini diolah menjadi minyak goreng nabati yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Penasaran seperti apakah langkah-langkah pembuatan minyak goreng dari buah kelapa sawit ini? Kali ini KLPSWT akan mengajak Anda mengetahui tahapan pengolahan minyak goreng selengkapnya!

proses-pembuatan-minyak-goreng-dari-kelapa-sawit.jpg

Minyak Goreng

Langkah-langkah Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit

1. Pengumpulan Tandan Buah Segar

Pengangkutan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dilakukan menggunakan truk dari kebun menuju ke pabrik. TBS ini lantas ditimbang terlebih dahulu untuk mengecek kapasitasnya. Kualitas minyak kelapa sawit (SWO) dipengaruhi oleh kondisi dan mutu TBS. Dengan mengolahnya di dalam pabrik, potensi turunnya kualitas bisa ditekan. Sehingga kualitas CPO yang dihasilkan pun lebih terjaga, tidak sepenuhnya dipengaruhi bahan baku.

2. Perebusan TBS Kelapa Sawit

Setelah melewati tahap penimbangan, TBS kelapa sawit kemudian dimasukkan ke lori rebusan dari pelat baja berlubang. Berikutnya proses berlanjut dengan memindahkan TBS ke sterilizer berupa bejana yang memanfaatkan tekanan uap air 2,2-3,0 kg/cm2 untuk merebus TBS selama 90 menit. Tujuannya yaitu untuk mematikan enzim yang bisa merusak kualitas minyak, mempermudah perompolan buah dari tandan, dan mempermudah pelepasan inti dari cangkang. Proses ini menghasilkan kondensat yang mengandung minyak dengan kadar 0,5 persen. Kondensat lantas dimasukkan ke fat pit, sedangkan tandan buah rebus dipindahkan ke threser memakai hoisting crane.

3. Perontokan Buah Kelapa Sawit dari Tandan

Perontokan buah dari tandan dilakukan dengan metode bantingan sehingga buah terlepas dan masuk fit confeyor. Setelah itu buah sawit dibawa ke digester untuk memisah brondolan dari tangkai tandan menggunakan bantuan thresher. Proses thresher ini dikerjakan sebanyak dua kali sehingga seluruh brondolan buah sawit benar-benar terpisah dari tangkai. Sisa proses ini kemudian dialirkan ke ruang pembakaran untuk digunakan sebagai produk samping.

4. Pengolahan Minyak Goreng dari Daging Buah

Proses berlanjut di mana fruit conveyor mengangkut brondolan buah yang sudah terpisah ke digester untuk melepas daging buah dari biji. Tahap digester ini memanfaatkan uap air bersuhu 80-90 derajat celcius dan dijaga kestabilannya.

Tahap berikutnya yakni memasukkan buah ke mesin screw press. Alat ini berguna untuk menekan buah sawit supaya minyak keluar dari dari biji dan fibre. Biasanya proses ini menggunakan tambahan panas sekitar 10-15 persen dari kapasitas pengepresan.

Minyak yang dihasilkan dari proses di atas berupa minyak kasar yang masih bercampur ampas dan biji. Oleh sebab itu sebelum ditampung ke crude oil tank, minyak kasar tersebut dibersihkan dulu menggunakan sand trap lalu disaring memakai vibrating screen. Ampas dan biji yang terkumpul ini masih mengandung minyak sehingga perlu diolah lagi menggunakan depericarper. Proses penyaringan ampas juga sering ditambahkan air panas untuk melancarkan proses tersebut.

Minyak kelapa sawit kasar (CPO) yang terkumpul selanjutnya dipompa ke decenter untuk memisahkan solid dan liquid. Proses pemisahan minyak ini harus disesuaikan dengan fase-fase minyak tersebut. Pada fase cair berupa minyak, air dan massa jenis ringan ditampung di dalam countinuous setting tank yang selanjutnya diikuti minyak dialirkan ke oil tank. Sedangkan pada fase berat berupa air dan padatan terlarut ditampung di sludge tank lalu dialirkan ke sludge separator untuk dipisahkan minyaknya.

5. Proses Pemurnian Minyak Kelapa Sawit

Dari oil tank, minyak lalu disalurkan ke oil purifier untuk memisahkan solid yang mengandung air. Setelah itu, tahap berlanjut dengan mengalirkannya ke vacuum drier untuk menghilangkan kadar air hingga di ambang standar. Setelahnya minyak yang sudah murni dengan kualitas terbaik ini kemudian didistribusikan melalui sarvo balance menuju ke oil storage tank.

6 Hama Kelapa Sawit yang Harus Diwaspadai

Apa sajakah hama-hama kelapa sawit yang harus diwaspadai? Organisme yang dianggap merugikan dan tidak diinginkan keberadaannya dalam kegiatan sehari-hari manusia disebut hama. Hal ini dikarenakan hama dapat merusak akar, batang, daun, dan bagian-bagian lainnya sehingga kelapa sawit tidak bisa tumbuh normal lalu akhirnya mati.

hama-kelapa-sawit.jpg

Hama Pada Kelapa Sawit

Baik kelapa sawit yang tumbuh secara liar maupun tanaman budidaya memiliki hama yang merupakan musuh perusak serta wajib diwaspadai. Produktifitas kelapa sawit yang terserang hama akan menurun drastis. Ini berarti hama perlu ditangani sesegera mungkin menggunakan metode pengendalian yang tepat dan efektif.

Apa saja sih hama-hama yang suka menggerogoti tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan?

1. Kumbang Tanduk

Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) merupakan hama utama pada kelapa sawit. Seperti yang pernah kami bahas di sini, kumbang ini sangat senang memakan hampir semua bagian tanaman yang lunak, termasuk bakal daun dan daun dewasa. Parahnya jika kumbang ini berhasil memakan habis titik tumbuh tanaman, maka cepat atau lambat kelapa sawit pun akan mati.

2. Ngengat

Ngengat (Tirathaba mundella) juga termasuk hama kelapa sawit yang paling berbahaya. Bagaimana tidak? Hama ini akan meletakkan telur-telurnya pada tandan buah kelapa sawit. Setelah telur menetas, larva ngengat yang berupa ulat akan melubangi buah-buah sawit yang telah matang. Semua buah kelapa sawit pun bakal habis tak tersisa digerogoti oleh ulat dari Tirathaba mundella ini. Selain itu, larva ngengat dapat menyebabkan pula penyakit busuk buah.

3. Tungau Merah

Meskipun ukuran tungau merah (Oligonychus) tidak lebih dari 0,5 mm, tetapi jangan salah hama ini dapat menimbulkan kerusakan yang cukup serius pada tanaman kelapa sawit. Tungau merah merusak tanaman mulai dari bibit kelapa sawit hingga pohon dewasa. Hama ini berkembang biak di tulang anak daun kelapa sawit. Kerusakan terjadi karena tungau merah menghisap cairan daun yang menyebabkan layu. Pada saat musim kemarau, tungau merah memiliki perilaku yang agresif dan lebih membahayakan.

4. Ulat Api

Ulat api (Setora nitens) merupakan larva dari kupu-kupu setora. Hama ini sangatlah rakus karena bisa menghabiskan hampir seluruh daun kelapa sawit. Bahkan tidak jarang yang tersisa di tanaman hanya tinggal tulang daunnya saja alias lidi sawit. Perlu diketahui bahwa tingkat perkembangbiakan ulat api terbilang tinggi sehingga harus dihilangkan dengan cepat.

5. Tikus Belukan

Salah satu spesies tikus hutan yang kerapkali dijumpai di perkebunan kelapa sawit yaitu tikus belukan (Rattus tiomanicus). Bukan hanya menggerogoti tanaman, tikus ini juga biasanya menggondol buah-buah kelapa sawit yang telah masak. Pengendalian tikus belukan yang paling mudah adalah dengan melestarikan predator alaminya seperti burung hantu, ular, dan kucing hutan.

6. Babi Hutan

Walaupun tidak secara langsung, babi hutan juga dapat merusak kelapa-kelapa sawit yang dipelihara. Babi hutan kerapkali menabrak tanaman-tanaman. Jika tubrukan sangat keras, bukan tidak mungkin pohon kelapa sawit yang sudah berukuran besar pun akan roboh.

5 Tips Investasi Kelapa Sawit untuk Pemula

Bagaimana tips investasi kelapa sawit untuk pemula? Tahukah anda, berinvestasi pada tanaman kelapa sawit termasuk salah satu bentuk investasi yang relatif aman. Margin keuntungannya pun sangat tinggi, bahkan sampai berlipat-lipat ganda.

tips-investasi-kelapa-sawit.jpg

Kebun Kelapa Sawit

Pada prinsipnya, investasi kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh profit yang maksimal dari kebun kelapa sawit yang diinvestasikan. Keuntungan didapatkan dari hasil penjualan kelapa sawit dikurangi biaya produksi yang dikeluarkan. Karena harga per kg kelapa sawit sudah ditentukan oleh pemerintah, jadi penambahan keuntungan hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan jumlah hasil panen dan mengurangi biaya produksi seefektif mungkin.

Catat tips-tips berinvestasi emas cair alias kelapa sawit berikut ini :

1. Tentukan Tujuan Anda Berinvestasi

Apakah tujuan sebenarnya anda berinvestasi dengan kelapa sawit? Apakah untuk jangka pendek ataukah jangan panjang? Anda perlu memahami bahwa kedua bentuk investasi ini sama-sama menawarkan keuntungan yang berlimpah. Namun hal yang sebaliknya justru bisa menimpa anda apabila belum mengetahui seluk-beluk investasi kelapa sawit dengan benar.

2. Tentukan Jenis Investasi yang Sesuai

Secara umum, investasi kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua macam. Di antaranya yaitu investasi kebun produktif dan investasi kebun dari TBM. Investasi kebun produktif cocok bagi anda yang mempunyai modal cukup besar dan ingin mendapatkan profit yang singkat. Sementara itu, investasi kebun dari TBM sebaiknya dipilih jika anda senang bermain dengan proses.

2. Persiapkan Dana Investasi

Mempersiapkan dana investasi kelapa sawit harus dilakukan secara cermat dan tidak sembarangan. Pasalnya, faktor ini merupakan poin yang paling penting dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan investasi. Diperlukan juga perhitungan secara matang terkait hal-hal yang dibutuhkan selama proses produksi kelapa sawit berlangsung. Apalagi jika anda bekerjasama dengan pihak lain, jangan sampai anda mengecewakan rekan investasi anda.

4. Kerjakan Managemen dengan Bagus

Yang dimaksud managemen investasi ialah pengaturan kerja di lapangan. Hal ini meliputi kebutuhan tenaga kerja, biaya produksi, dan pemeliharaan tanaman. Tidak lupa penjualan hasil kebun wajib dikelola dengan bagus pula.

5. Dapatkan Mentor yang Profesional

Untuk mencapai tujuan investasi kelapa sawit, anda tidak bisa berjalan sendirian. Anda membutuhkan mentor-mentor yang akan menuntun dan membantu jalannya investasi. Ingat, selalu cari mentor yang profesional dan saling pengertian.

Ini Dia Manfaat dan Kegunaan Minyak Kelapa Sawit

Apakah manfaat dan kegunaan dari kelapa sawit? Kelapa sawit adalah tanaman budidaya yang dapat diolah buahnya menjadi minyak. Tapi tahukah anda kalau minyak kelapa sawit bisa dibuat menjadi berbagai macam produk pangan, kosmetik, obat-obatan, dan industri?

manfaat-dan-kegunaan-kelapa-sawit.jpg

Produk-produk dari Kelapa Sawit

Pada dasarnya, minyak kelapa sawit bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO (Crude Palm Oil) yaitu minyak yang dibuat dari daging buah (mesocarp) kelapa sawit dan bersifat kasar. Sedangkan PKO (Palm Kernel Oil) adalah minyak yang dibuat dari inti buah (kernel) kelapa sawit sehingga menyerupai minyak kelapa (coconut oil). Dari kedua macam minyak kelapa sawit tersebut selanjutnya akan diolah di pabrik refineri dan akstraksi menjadi bermacam-macam minyak kelapa sawit yang ditujukan untuk pembuatan produk tertentu seperti bahan makanan, kosmetik, obat-obatan, industri, dan sebagainya.

1. Minyak Kelapa Sawit Sebagai Bahan Makanan

Baik minyak kelapa sawit jenis CPO ataupun PKO, keduanya dapat diolah menjadi bahan makanan. Di antaranya minyak goreng, mentega, dan asam lemak nabati. Terdapat lima tahapan yang setidaknya harus dilakukan untuk mengubah minyak mentah menjadi minyak konsumsi dimulai dari fractionating, hydrogenation, refining, bleaching dan deodozing.

2. Minyak Kelapa Sawit Sebagai Bahan Adiktif

Bahan adiktif adalah bahan yang digunakan untuk membantu terbentuknya suatu produk yang diinginkan. Sebagai bahan adiktif, minyak kelapa sawit biasanya digunakan untuk pembuatan es krim, cokelat, vanaspati, dan pakan ternak. Tak hanya itu, minyak dari kelapa sawit juga seringkali dijadikan sebagai bahan penolong dalam pembuatan minyak pelumas, dempul, penyamak kulit, perekat insektisida, dan tinta cetak.

3. Minyak Kelapa Sawit Sebagai Kosmetik

Kandungan vitamin dan mineral yang tinggi di dalam minyak kelapa sawit mendorong produsen kosmetik mengembangkan produk-produk yang terbuat dari bahan ini. Perlu diketahui bahwa minyak dari kelapa sawit ini merupakan bahan yang mengandung vitamin E berupa tocopherol dan tocotrienol yang terbilang tinggi. Beberapa contoh produk yang umumnya menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku ialah cream, lotion, shampo, dan pomade.

4. Minyak Kelapa Sawit Sebagai Obat

Dalam dunia obat-obatan, minyak kelapa sawit banyak digunakan untuk membuat produk-produk perawatan tubuh. Bahkan baru-baru ini dibuktikan jika minyak kelapa sawit mempunyai kandungan senyawa dan zat antioksidan yang mampu mencegah pembelahan sel tidak sempurna pada penyakit kanker.

5. Minyak Kelapa Sawit Sebagai Industri

Di dalam dunia industri berat dan ringan, minyak kelapa sawit merupakan bahan baku yang teramat penting. Ada banyak sekali produk yang memakai minyak ini sebagai bahan dasar pembuatannya. Minyak kelapa sawit bisa digunakan untuk membuat oleochemical dasar dan oleochemical turunan. Beberapa produk turunan minyak kelapa sawit antara lain fatty acid, fatty amines, fatty alcohol, fatty ester, glycerol, methyl etilene, dan opoksi compound.