Morfologi tentang Daun, Batang, dan Akar Kelapa Sawit

Di dalam ilmu biologi, morfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme yang mencakup bagian-bagiannya. Morfologi kelapa sawit, terutama daun, batang, dan akar penting dipelajari oleh para petani sawit. Diharapkan dengan mengetahuinya, petani bisa menentukan prosedur pemeliharaan yang tepat untuk tanaman-tanaman tersebut.

Daun Kelapa Sawit

daun-kelapa-sawit.jpg

Kelapa sawit memiliki daun majemuk yang tersusun menyirip dan membentuk pelepah. Satu pohon kelapa sawit budidaya umumnya mempunyai 40-50 pelepah dan kebanyakan kelapa sawit liar memiliki 60 pelepah. Setiap pelepah tersebut biasanya terdiri dari 250-400 helai daun.

Daun kelapa sawit muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, lalu akan berubah menjadi hijau gelap setelah daun menua. Setiap bulan, tanaman sawit muda dapat menghasilkan 4-5 pelepah sedangkan tanaman sawit muda mampu membentuk 2-3 pelepah. Selain faktor usia, produksi daun kelapa sawit ini juga dipengaruhi oleh genetik, lingkungan, dan iklim.

Luas permukaan daun kelapa sawit dapat mempengaruhi tingkat produktifitasnya. Semakin luas permukaan tersebut, kian banyak pula buah-buah sawit yang sanggup dihasilkan tanaman. Hal ini terjadi karena daun yang luas memungkinkan proses fotosintesis berlangsung lebih maksimal. Namun jika ukuran daun terlalu luas justru mengakibatkan laju transpirasi tanaman tinggi.

Batang Kelapa Sawit

batang-kelapa-sawit.jpg

Sebagai tumbuhan berbiji monokotil, batang kelapa sawit tidak berkambium dan tidak bercabang kecuali pada tanaman abnormal. Batang kelapa sawit terbungkus oleh pelepah daun dan tumbuh secara tegak lurus ke atas. Biasanya ukuran batang bagian bawah lebih besar serta akan mengecil ke bagian atas.

Pertumbuhan tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 45 cm per tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan batang tersebut antara lain usia, genetik, lingkungan, dan iklim. Tanaman kelapa sawit budidaya rata-rata memiliki tinggi sekitar 15-18 meter. Sementara untuk tanaman kelapa sawit liar, tinggi batangnya bisa mencapai lebih dari 30 meter. Batang kelapa sawit muda tertutup oleh pelepah daun serta bakal terlihat setelah memasuki usia 3 tahun.

Akar Kelapa Sawit

akar-kelapa-sawit.jpg

Yang menarik, kecambah kelapa sawit mempunyai akar tunggang. Selanjutnya akar tersebut akan berganti menjadi akar serabut setelah tanaman berumur 2 minggu sejak penanaman pre-nursery. Ciri-ciri akar serabut yaitu mempunyai sedikit percabangan, berbentuk anyaman rapat dan tebal, serta sebagian akar tumbuh lurus ke bawah dan sebagian lagi menyamping.

Akar kelapa sawit mampu tumbuh ke bawah hingga sepanjang 8 meter di tanah yang subur dan gembur. Demikian juga dengan akar yang tumbuh menyamping bisa mencapai 16 meter jika tanah memiliki sistem irigasi dan aerasi yang baik. Hal-hal yang mampu mempengaruhi tingkat pertumbuhan akar kelapa sawit di antaranya usia, genetik, perawatan, dan kondisi tanah.