Apakah kelebihan dan kekurangan minyak kelapa sawit? Tahukah Anda, minyak kelapa sawit dihasilkan oleh bagian daging buah. Semakin matang buah kelapa sawit tersebut, maka kandungan minyak di dalamnya akan semakin tinggi. Setelah buah melewati tahap matang, kadar asam lemak bebas yang terkandung di buah tersebut akan bertambah naik. Hal ini menyebabkan buah akan rontok dengan sendirinya dari tangkai buah.
Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak dimulai dari tahap perebusan buah pada suhu 90 derajat celsius untuk melunakkan bagian dagingnya. Setelah itu, buah diproses menggunakan mesin press untuk memisahkan bagian daging dari bagian inti sawit dan cangkang. Sedangkan tahap pemisahan inti sawit dari cangkang dilakukan dengan teknik pemanasan yang dilanjutkan memakai mesin press.
Minyak kelapa sawit banyak digunakan dalam pembuatan minyak goreng, margarin, sabun, lilin, dan kosmetik. Bahkan industri baja, industri elektronika, dan industri farmasi pun biasa menggunakan bahan baku berupa minyak kelapa sawit mentah/CPO (Crued Palm Oil). Sedangkan ampas yang dihasilkan dari proses pengolahan buah kelapa sawit ini bisa digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk kompos.
Kenapa sih ada begitu banyak industri yang menggunakan minyak kelapa sawit? Penyebab tentu karena minyak ini mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak bisa ditemukan di minyak yang lainnya. Nah, berikut ini beberapa keunggulan minyak sawit yang harus Anda ketahui :
- Tahan Oksidasi dengan Tekanan yang Tinggi
Sudah bukan rahasia lagi kalau minyak kelapa sawit memiliki daya tahan yang baik terhadap tekanan yang tinggi. Sifat dasar inilah yang membuat minyak ini begitu banyak digunakan dalam berbagai industri. Misalnya pemanfaatan minyak kelapa sawit sebagai pelumas untuk melindungi permukaan mesin dalam lingkungan karat.
- Mempunyai Daya Lapis yang Tinggi
Kelebihan selanjutnya yang dimiliki oleh minyak sawit adalah daya lapisnya yang cukup tinggi. Hal ini menjadikan minyak sawit sebagai bahan yang sangat bagus untuk melapisi sesuatu dari kain, kulit, kayu, dan sebagainya. Selain lapisan yang dibentuk oleh minyak ini tahan lama, lapisan minyak sawit juga mampu memberikan perlindungan yang maksimal terhadap lapisan di bawahnya.
- Mampu Melarutkan Bahan Kimia yang Sulit Larut
Di dalam industri kimia, minyak kelapa sawit umumnya digunakan sebagai bahan pelarut. Minyak ini mampu melarutkan bahan kimia yang sukar sekali untuk larut. Bahkan minyak ini pun sanggup membuat larut suatu bahan kimia yang tidak bisa larut oleh bahan pelarut lainnya.
- Tidak Menimbulkan Iritasi
Faktanya minyak kelapa sawit sama sekali tidak menimbulkan iritasi pada kulit manusia. Itulah kenapa minyak ini sering digunakan oleh industri kosmetik menjadi salah satu bahan dasar pembuatan berbagai produk kecantikan. Minyak kelapa sawit justru dapat memberikan manfaat yang bagus bagi manusia seperti menutrisi, menghaluskan, dan melembabkan permukaan kulit.
- Harganya Murah
Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit paling banyak di dunia sampai saat ini. Itulah kenapa harga CPO di Nusantara terbilang cukup murah dibandingkan dengan bahan baku yang lain. Selain itu, minyak sawit pun dapat dibeli dengan mudah di pasaran.
- Rendah Kolesterol
Salah kaprah apabila Anda menyebut minyak kelapa sawit mengandung kolesterol yang tinggi. Kenyataannya proses metabolisme dalam tubuh yang menjadi penyebab terjadinya peningkatan kolesterol lipoprotein densitas rendah dan lipoprotein densitas tinggi. Minyak sawit juga bebas dari rekayasa genetika. Sampai saat ini tidak ada kelapa sawit yang termodifikasi genetik sebagai penghasil minyak.
- Memiliki Kandungan Karoten yang Tinggi
Minyak kelapa sawit mengandung karoten dalam kadar yang cukup tinggi. Inilah yang menyebab minyak sawit berwarna kemerah-merahan. Kandungan tersebut meliputi alfa-karotena, beta-karotena, dan likopen. Bahkan minyak sawit murni mengandung setidaknya sepuluh jenis karotena termasuk tokoferol, tokotrienol, fitosterol, dan gikolipid.
Sayangnya, di balik kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, minyak kelapa sawit juga mempunyai sejumlah kekurangan. Kekurangan minyak sawit ini khususnya mengenai dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan. Berikut ini dua di antara dampak negatif tersebut.
- Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Minyak kelapa sawit tersusun atas asam lemak yang ter-esterifikasi dengan gliserol. Akibatnya kandungan lemak jenuh pada minyak ini cukup tinggi. Adapun kandungan asam lemak di dalam minyak sawit di antaranya asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat tunggal, dan asam linoleat ganda. Menurut data WHO, mengonsumsi asam palmitat dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan penyakit kardiovaskular.
- Dapat Berubah Menjadi Racun
Pada dasarnya, semua bahan makanan yang beredar di Indonesia dan telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Hal ini dengan catatan apabila makanan-makanan tersebut diolah dengan teknik yang benar. Sama halnya dengan minyak kelapa sawit. Minyak ini pada dasarnya sehat, tetapi bisa menjadi racun mematikan bila Anda menggunakan minyak sawit bekas pakai terus-menerus.
Perlu diketahui, minyak sawit yang sudah pernah dipakai untuk menggoreng makanan akan mengandung akrolein. Akrolein sendiri adalah produk beracun dan berbau busuk hasil dari pemecahan minyak. Akrolein paling banyak ditemukan di dalam biji bunga matahari.