3 Macam Sistem Irigasi Pada Kebun Kelapa Sawit

Air adalah sumber kehidupan. Begitupun dengan peranan air pada budidaya kelapa sawit sangatlah penting. Tanpa air dijamin usaha penanaman sawit yang Anda lakukan bakal gagal total. Bahkan jika suplai air tidak mampu mencukupi kebutuhan, produktifitas kelapa sawit tersebut pun akan rendah sekali.

Air diperlukan oleh tanaman kelapa sawit sebagai sumber bahan fotosintesis. Oleh akar, air diangkut ke daun untuk dimasak. Kebutuhan air pada kelapa sawit ini sudah dimulai sejak proses pengecambahan, pembibitan, penanaman, sampai dengan pemanenan.

sistem-irigasi-kebun-kelapa-sawit.jpg

Kelapa Sawit

Terdapat tiga macam sistem drainase yang biasa digunakan di kebun kelapa sawit, antara lain :

1. Sistem Manual

Metode pertama adalah sistem drainase secara manual. Prinsip kerjanya yaitu air dihisap dari sumber menggunakan mesin khusus lalu dialirkan melalui pipa menuju kebun kelapa sawit. Nantinya ada pekerja yang akan menyiramkan selang air ini ke tanaman-tanaman sawit secara menyeluruh.

2. Sistem Sprinkler

Sesuai sebutannya, sistem sprinkler menggunakan alat penyiram khusus yang dinamakan sprinkler. Jadi air akan dihisap dari sumber air dan dialirkan melalui pipa induk. Dari pipa induk, air diteruskan ke beberapa pipa utama kemudian dialirkan lagi ke pipa distribusi yang ada di antara barisan tanaman. Berikutnya air akan diteruskan ke atas melalui pipa-pipa yang dipasang secara tegak setiap 2-3 meter. Dari pipa tegak inilah air bakal memancar keluar dan menyirami sekitarnya.

3. Sistem Otomatis

Pada dasarnya, sistem drainase otomatis mirip sekali dengan sistem kedua. Perbedaannya hanya terletak pada campur tangan manusia, di mana sistem otomatis berjalan sesuai rekayasa penyiraman air yang sudah dirancang sebelumnya. Walaupun biaya instalasinya cukup mahal, tetapi sistem ini akan mempermudah pekerja dalam merawat kelapa-kelapa sawit yang dibudidayakan. Sehingga para pekerja bisa lebih berfokus untuk mengerjakan bentuk perawatan kelapa sawit yang lain.

Pada tahap pembibitan kelapa sawit main nursery, kebutuhan airnya sangat tinggi mencapai 2,5 liter/hari. Oleh sebab itu, ketersediaan air harus sangat diperhatikan. Agar lebih mudah, pemilihan tempat pembibitan sebaiknya di lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber air.

Selanjutnya pada tahap pembibitan pre nursery, kebutuhan air per bibit ialah 0,1-0,3 liter/hari di waktu musim penghujan. Sedangkan pada musim kemarau kebutuhan air per bibit adalah 4 mm/2 hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan secara manual menggunakan teko siram/gembor dan tidak boleh memakai mesin karena dapat merusak akar bibit tanaman.

Penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi jam 7-11 dan sore jam 15-17. Jika malam sebelumnya turun hujan dan tanah pembibitan tampak basah, maka penyiraman cukup dilakukan sore hari saja. Sedangkan bila pagi atau siang hari hujan, maka tidak perlu dilakukan penyiraman pada sore hari.