Apa sih fraksi panen kelapa sawit itu? Mengapa kita harus mempelajarinya? Apakah kegunaan dari pembagian buah kelapa sawit menjadi beberapa fraksi ini? Mari kita pelajari semua hal tersebut secara bersama-sama!
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu pemanenan TBS (Tandan Buah Segar) yaitu fraksi panen buah kelapa sawit. Ini merupakan pengelompokkan mutu berdasarkan tingkat kematangan buah kelapa sawit. Penggolongan fraksi buah kelapa sawit tersebut digunakan dalam ketetapan atau penentuan kriteria panen kelapa sawit yang tepat.
Berikut ini daftar fraksi buah kelapa sawit dari KLPSWT :- Fraksi 00 adalah golongan buah kelapa sawit yang masih mentah. Ciri-cirinya yaitu tidak ada buah yang terlepas dari TBS
- Fraksi 0 adalah golongan buah kelapa sawit yang hampir matang. Tandanya yaitu ada sekitar 2-5 persen buah sawit yang membrondol, namun jumlahnya kurang dari 1/2 brondolan per 1 kg TBS
- Fraksi 1 adalah golongan buah kelapa sawit yang mentah matang. Di fraksi ini, terdapat 5-25 persen buah sawit yang telah membrondol alias 1 persen brondolan dari 1 kg TBS
- Fraksi 2 adalah golongan buah kelapa sawit yang kurang matang. Di mana 25-50 persen buah sawit tersebut sudah membrondol atau perbandingannya 2 persen brondolan dari 1 kg TBS
- Fraksi 3 adalah golongan buah kelapa sawit yang matang. Tingkat kematangan brondolannya berkisar antara 50-75 persen, 3% brondolan/1 kg TBS
- Fraksi 4 adalah golongan buah kelapa sawit yang lewat matang. Telah ada lebih dari 75 persen buah luar dan buah dalam yang membrondol, sekitar 45 brondolan tiap 1 kg TBS
- Fraksi 5 adalah golongan buah kelapa sawit yang terlalu matang. Semuah buah luarnya sudah membrondol serta hampir seluruh buah dalamnya juga telah membrondol.
Pengetahuan akan fraksi buah kelapa sawit berfungsi untuk memperkirakan hasil panen TBS. Tidak hanya kuantitas saja, tetapi kualitas minyak kelapa sawit yang akan diperoleh pun bisa diketahui. Idealnya, proses pemanenan TBS dilakukan sebelum fraksi 5 atau buah tidak terlalu matang. Apabila pemetikan TBS dilaksanakan pada saat buah sawit sudah terlau matang maka akan menimbulkan kerugian-kerugian seperti :
- Pemborosan biaya untuk menyediakan tenaga yang bertugas mengumpulkan buah yang cukup banyak berjatuhan
- Risiko buah terserang hama dan penyakit lebih besar
- Kualitas minyaknya rendah karena mengandung ALB (Asam Lemak Bebas) sebagai akibat proses oksidasi dan hidrolis
Di sisi lain, proses pemanenan TBS yang dilakukan pada buah sawit mentah juga tidak bagus. Sebab buah yang masih berfraksi rendah ini mempunyai rendemen kelapa sawit yang juga masih terlalu rendah. Akibatnya, TBS mentah akan menghasilkan minyak yang sedikit dengan risiko kehilangan minyak yang tinggi.
Lantas kapankah waktu pemanenan kelapa sawit yang paling tepat? Waktu yang paling pas untuk memetik TBS yaitu pada saat buah kelapa sawit berada di dalam fraksi 2 dan fraksi 3. Pada fraksi 2, TBS kelapa sawit memiliki rendemen 23,21% dengan kandungan ALB 2,30%. Sedangkan TBS kelapa sawit yang ada di fraksi 3 mempunyai rendemen 23,86% dan kandungan ALB 2,71%.