Apakah Anda tertarik membudidayakan kelapa hibrida? Kelapa adalah tumbuhan palem yang berbatang tinggi, buahnya tertutup sabut dan tempurung yang keras, serta di dalamnya terdapat daging yang mengandung santan dan air. Pohon kelapa dapat dikatakan sebagai tumbuhan serba guna. Ini dikarenakan semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Oleh karena itu, berinvestasi pada kelapa hibrida merupakan pilihan yang paling tepat. Anda bisa menarik keuntungan dalam waktu yang singkat karena permintaan pasar akan bagian-bagian kelapa ini terus mengalami peningkatan. Kami menyarankan memilih kelapa hibrida sebagai bibit tanaman. Perlu diketahui, kelapa hibrida adalah kelapa yang dihasilkan dari perkawinan silang antara kelapa genjah dan kelapa varietas dalam.
Berikut ini panduan yang dapat Anda aplikasikan untuk membudidayakan kelapa hibrida!
Pemilihan Bibit
Proses budidaya kelapa hibrida diawali dengan memilih bibit yang unggul sehingga tingkat produktivitasnya tinggi dan masa panennya pun dapat dipercepat. Bibit ditanam di tempat persemaian selama 5-12 bulan. Kemudian bibit yang sudah jadi ditempatkan di polybag untuk dipelihara selama 5-8 bulan sebelum siap dipindahtanamkan di lahan. Untuk keperluan uji coba pertama kali, Anda sebaiknya tidak membuat bibit sendiri melainkan membeli bibit kelapa hibrida berkualitas di toko tanaman yang tepercaya.
Penanaman Bibit
Proses penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim penghujan, di mana hujan sudah mulai turun secara rutin. Lubang tanam untuk bibit kelapa hibrida berukuran 30 x 30 x 30 cm sampai 60 x 60 x 60 cm tergantung kondisi tanah. Tanah di sekitar lubang tanam kemudian dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg. Selanjutnya lubang tersebut didiamkan selama 2-4 minggu agar kondisinya menjadi subur. Barulah setelah itu Anda bisa menanamkan bibit kelapa hibrida dengan kedalaman 10 cm atau menyesuaikan ukuran bibit.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman-tanaman liar yang tumbuh di sekitar bibit kelapa hibrida harus dimusnahkan, baik secara mekanik maupun kimiawi. Jika tidak, gulma tersebut akan mengganggu pertumbuhan bibit karena mampu menyerap unsur hara yang terkandung di dalam tanah dengan cepat. Proses penyiangan sebaiknya dilakukan setiap 2 bulan sekali biar lebih efisien. Radius lahan yang harus bebas gulma adalah 1 meter untuk tanaman mudah dan 2 meter untuk tanaman yang sudah menghasilkan.
Pemupukan susulan dilakukan setiap 2 kali/tahun yakni pada saat awal dan akhir musim penghujan. Pupuk yang digunakan adalah TSP sebanyak 100-400 gram/tanaman dan urea sebanyak 600-1000 gram/tanaman. Pupuk ini diberikan dengan cara membenamkannya ke dalam tanah melingkari batang kelapa.
Pemanenan Buah
Pemanenan buah dapat dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Ada kalanya pasar menginginkan buah yang masih muda karena dagingnya masih lembut. Namun tidak sedikit pula yang menghendaki kelapa tua sebab mengandung santan yang lebih banyak. Untuk pohon kelapa yang masih cukup pendek, Anda bisa memetik buah menggunakan pisau yang diikat pada bambu. Sedangkan pemetikan buah kelapa pada pohon yang sudah tinggi harus dilakukan dengan memanjat pohon tersebut terlebih dahulu. Hindari menggunakan kera untuk memetikkan buah kelapa jika Anda tidak bisa memelihara kera tersebut dengan baik dan benar.