Showing posts with label pemanfaatan lahan kelapa sawit. Show all posts
Showing posts with label pemanfaatan lahan kelapa sawit. Show all posts

Pemanfaatan Lahan Kelapa Sawit untuk Peternakan

Salah satu bentuk pemanfaatan terhadap lahan perkebunan kelapa sawit ialah membangun area peternakan. Ide ini muncul mengingat begitu luasnya perkebunan kelapa sawit namun pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal. Terutama untuk area di bawah tanaman kelapa sawit yang dibiarkan menganggur begitu saja. Padahal jika para petani mau menggunakan lahan tersebut sebagai tempat peternakan kambing atau sapi, maka akan memberikan manfaat positif yang cukup besar.

Tentu saja, dengan membangun area peternakan di dalam kebun kelapa sawit, kita bisa mendapatkan keuntungan yang berlebih. Kotoran-kotoran hewan ternak juga bisa diolah sedemikian rupa menjadi pupuk kandang yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, kambing dan sapi pun dapat mengendalikan tingkat pertumbuhan tanaman gulma dengan memakannya.
peternakan-di-kelapa-sawit.jpg
Pada umumnya, pemeliharaan binatang ternak di perkebunan sawit dilakukan secara umbaran. Hewan-hewan ini dilepaskan pada pagi hari untuk selanjutnya digembalakan. Memasuki waktu petang, binatang ternak kembali diiring ke kandang untuk mencegah terjadinya pencurian dan serangan predator.

Di bawah ini tips-tips membudidayakan hewan ternak di perkebunan kelapa sawit yang patut Anda coba!
1. Hindari Perkawinan Binatang yang Sedarah
Perlu diketahui, perkawinan binatang yang masih sedarah akan melahirkan bibit yang berkualitas buruk. Oleh sebab itu, Anda perlu mencegahnya agar hal tersebut tidak terjadi. Caranya adalah dengan memisahkan binatang-binatang ini berdasarkan jenis kelaminnya. Biarkan si pejantan merumput secara liar, sedangkan betinanya tetap dikurung di dalam kandang.

2. Jalin Kerjasama dengan Investor
Dalam memelihara kambing dan sapi di wilayah perkebunan, Anda tidak harus mengeluarkan kocek sendiri karena biayanya pasti akan sangat besar. Jauh lebih efektif apabila Anda menjalin kerjasama dengan para investor untuk mendatangkan ternak tersebut. Adapun sistem bisnisnya Anda bisa menerapkan bagi hasil atau sewa lahan. Namun pastikan Anda menyusun peraturan yang mengikat terlebih dahulu agar kerjasama berlangsung sesuai kesepakatan dan saling menguntungkan.

3. Ajukan Proposal ke Kementrian Pertanian
Jika Anda benar-benar niat menernakkan hewan, sumber dana bisa diperoleh dari mana saja. Selain investor, Anda pun dapat mengajukan ke pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian. Biasanya ada alokasi dana khusus yang sudah dipersiapkan pemerintah untuk mendukung kesejahteraan petani. Agar proposal diterima, Anda harus bisa tampil percaya diri dan meyakinkan petugas tentang manfaat yang nyata dari kegiatan tersebut.