Budidaya kelapa sawit semakin gencar dilakukan oleh para petani di Indonesia. Tidak heran, saat ini Nusantara didaulat sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Rata-rata kapasitas kelapa sawit yang mampu dihasilkan oleh petani domestik sebanyak 40 juta ton dengan minyak sawit sejumlah 22 juta metrik per tahun.
Oleh karena itulah, pengetahuan akan tips dan trik dalam proses pembudidayaan kelapa sawit sangat berguna bagi para petani dalam rangka meningkatkan produksi panennya. Simak kiat-kiatnya berikut ini!
1. Sistem Lembah Tangkapan Air
Kelapa sawit merupakan tanaman yang memerlukan air dalam jumlah cukup banyak. Untuk menyiasatinya, Anda bisa menerapkan sistem lembah tangkapan air dengan menggali tanah berdiameter 1,5 m sedalam 30 cm, kemudian menggali lagi lubang tanam di tengah-tengahnya berukuran 50 x 50 x 50 cm. Manfaat lainnya metode ini juga memungkinkan pupuk dapat terserap maksimal ke dalam lubang penanaman.
2. Memberantas Serangan Tikus
Untuk mengatasi serangan tikus, Anda bisa membalut pangkal bibit kelapa sawit memakai kawat atau jala setinggi 50 cm. Pastikan kawat tersebut menancap kuat ke dalam tanah. Perlindungan ini memungkinkan bibit sawit terjaga pertumbuhannya, tidak terganggu, dan terhindar dari serangan hama kelapa sawit secara massal.
3. Kelapa Sawit yang Berbuah Jarum
Kelapa sawit yang memiliki duri cukup banyak dikenal sebagai sawit jarum. Hal ini menyebabkan buah yang mampu diproduksi oleh tanaman tersebut berukuran kecil. Solusinya cobalah mengumpulkan dedaunan kering di sekitar pangkal batangnya, lalu bakar hingga daun di pelepah terbawah menjadi layu. Kerjakan hal ini setiap 20 hari sekali atau setiap proses pemanenan dilakukan. Jangan lupa buang buah sawit jarum tersebut dan bersihkan pula pelepahnya. Jika dilakukan secara berkala, niscaya cepat atau lambat pertumbuhan kelapa sawit akan kembali normal.
4. Perlakuan Pada Lahan Gambut
Lahan gambut biasanya mempunyai kondisi yang tidak stabil. Seringkali tanahnya mengandung pH yang sangat rendah atau alumunium yang terlalu tinggi. Guna menetralkan kembali tanah tersebut, Anda bisa menaburkan pupuk abu, pupuk dotani, atau tanah kapur sebanyak 30 kg/pohon.
5. Jarak Tanam yang Ideal
Jarak tanam kelapa sawit yang ideal adalah 9 x 8 m. Sedangkan kelapa sawit unggu yang memiliki pelepah lebih pendek bisa menggunakan jarak tanam yang kurang dari ukuran tersebut. Meskipun membuat jumlah kelapa sawit yang ditanam lebih banyak, tetapi sawit unggulan ini cenderung tidak kokoh dalam menahan angin sehingga mudah roboh. Hati-hati pemberian pupuk yang berlebihan justru bisa merapuhkan bagian batang dan akar pohon kelapa sawit.
6. Metode Planting Inter Planting
Metode planting inter planting memungkinkan budidaya kelapa sawit dapat berlangsung secara efisien. Mekanismenya yaitu menanam bibit kelapa sawit berumur 2 tahun di dekat pohon kelapa sawit yang akan ditebang pada 3 tahun mendatang. Penebangan pohon sawit dapat memakai buldoser, gergaji mesin, alat bor, dan suntikan racun.
7. Distribusi Bibit Kelapa Sawit
Sebelum bibit kelapa sawit dipindahkan ke perkebunan, pelepah tengah bibit tersebut perlu dibersihkan terlebih dahulu. Tujuannya untuk mencegah timbulnya stres akibat penguapan yang ekstrim. Jangan pernah membuang tanah yang ada di dalam polibag sebab berpotensi merusak akar. Hentikan penyiraman bibit di dalam polibag sejak dua hari sebelum proses distribusi supaya struktur tanahnya tidak rusak.
8. Cara Menanam Bibit yang Baik
Untuk melepaskan bibit sawit dari polibag, miringkan posisinya sedikit lalu angkat perlahan-lahan. Potong akar tanaman yang menyangkut dengan polibag. Jangan pernah menarik bibit tanaman kelapa sawit tersebut secara paksa sebab pasti akan rusak dan mati.