Jamur Ganoderma menjadi permasalahan yang dihadapi sektor perkebunan kelapa sawit. Penyakit ini dikenal dengan basal stem rot/ busuk pangkal batang ini bersifat patogenik dan merusak tanaman kelapa sawit yang tentu berdampak pada produksi. Hal ini menyebabkan banyaknya bermunculan
produsen pupuk, perusahaan serta lembaga dari berbagai Negara yang berusaha mengembangkan penelitian terbaru dengan tujuan untuk membasmi keluarga fungi ini. Berbagai carapun dilakukan hingga pada tahapan uji laboratorium dengan hasil yang memuaskan. Namun keadaan lingkungan nyata mudah berubah-ubah dan pada saat di aplikasikan ke lapangan tetapi yang didapat tidak seperti yang diharapkan.
Ibarat kata pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati”, maka berikut ini akan membahas bagaimana mengelola tanaman kelapa sawit dari serangan jamur Ganoderma yang menyebabkan kerusakan pada tanaman serta penurunan produksi tandan buah segar (TBS).
Melakukan Sensus Ganoderma Sejak Dini
Lakukan monitoring lapangan untuk melihat langsung kondisi nyata di kebun. Jika pada pohon terdapat basidiokarp Ganoderma, maka dapat dipastikan bahwa pohon tersebut memasuki stadium 3 & 4 dimana keberadaan pohon sawit sekitarnya juga sudah pasti terserang. Maka dari itu diperlukan sensus untuk melihat tingkat keparahan tanaman.
Hal ini diperlukan untuk pengendalian Ganoderma agar dapat menentukan tingkat keparahan serangan Ganoderma dan stadium penyebaran di areal perkebunan. Diagnosa awal dapat dilihat jika terdapat 3 daun tombak dan adanya basidiokarp Ganoderma pada pangkal batang.
Memusnahkan Sumber Jamur Ganoderma
Pihak perkebunan tidak menyadari bahwa daerah endemik Ganoderma sebenarnya karena inokulumnya telah menyebar dan bertahan di areal kebun, sehingga pada kondisi tanaman sehat pun akan ikut terserang penyakit ini. Sumber jamur ini biasanya berupa sisa-sisa batang land clearing, pohon sawit yang telah mati dan adanya gembala ternak yang memasuki areal perkebunan. Salah satu langkah penting dalam membasmi Ganoderma harus dilakukan pembasmian pada sumbernya terlebih dahulu.
Menghindari Penggunaan Bahan Kimia Berlebihan
Hampir semua kasus yang menjadi penyebab utama infeksi Ganoderma adalah disebabkan oleh kerusakan agroekosistem, dimana musuh alami jamur ini semakin berkurang. Hal ini juga dipengaruhi oleh penggunaan bahan kimia yang berlebihan sehingga menyababkan jamur Ganoderma menjadi lebih kebal. Untuk itu hindari penggunaan bahan kimia agar menekan pertumbuhan Ganoderma.
Perawatan Sesuai Standar Yang Diterapkan
Melakukan perawatan rutin pada tanaman kelapa sawit juga memberi kontribusi penting dalam mencegah Ganoderma. Pruning pelepah kuning, buah busuk, dan bunga busuk kemudian dikumpulkan untuk dicincang dan dimusnahkan serta menggaruk pinggiran merupakan bentuk perawatan yang wajib dilakukan agar menjaga tanaman sawit tetap berada dalam kondisi yang sehat .
Mengaplikasikan Pupuk yang Tepat
Pemberian pupuk secara rutin juga menjadi salah satu hal yang paling penting untuk melawan serangan Ganoderma. Pupuk dengan dosis yang pas dan tepat sasaran membantu pohon menyerap pupuk secara maksimal dan tidak menyebabkan kerusakan pada tanah, serta membantu perkembangan mikroorganisme tanah.
Mengaplikasikan CHIPS® Sebagai Vaksin Ganoderma
Ganoderma dapat menyerang berbagai tahap pertumbuhan sawit. Dari main nursery, tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Namun jika sudah terjadi infeksi yang menyebabkan kerusakan pada tanaman, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk mengobati dan mengendalikan pasti akan lebih tinggi. Sehingga pengaplikasian CHIPS® sebagai vaksin Ganoderma merupakan langkah yang sangat tepat dalam menekan laju pertumbuhan Ganoderma yang ada di pohon maupun segala serangan infeksi dari luar areal perkebunan. Hal ini sangat penting dilakukan agar tanaman kelapa sawit tetap pada kondisi terbaiknya dan dapat berproduksi secara maksimal.