Cara Memanen Buah Kelapa Sawit yang Tepat

Bagaimana cara memanen buah kelapa sawit yang tepat? Proses pemanenan atau dikenal juga dengan sebutan Sotong buah merupakan pekerjaan yang paling penting dalam budidaya kelapa sawit. Pasalnya proses ini berpengaruh langsung terhadap jumlah pemasukan yang akan diterima perusahaan. Melalui penjualan minyak dan inti kelapa sawit, pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari budidaya ini.

cara-memanen-kelapa-sawit.jpg

Kelapa Sawit

Proses pemanenan buah kelapa sawit umumnya dilakukan oleh para petugas lapangan. Penggunaan metode yang baik dan benar akan berpengaruh pada kuantitas kelapa sawit yang bisa dipanen. Sedangkan pemilihan waktu pemanenan yang tepat sanggup mempengaruhi kualitas dari buah-buah kelapa sawit yang diambil.

Tingkat produktifitas suatu lahan kelapa sawit bisa dilihat dari minyak dan inti kelapa sawit yang dihasilkan. Peningkatan produksi paling mudah dilakukan dengan mengurangi tingkat kesalahan selama proses pemanenan. Jadi kunci utama dari keberhasilan pemanenan kelapa sawit adalah memperkecil tingkat kesalahan yang dilakukan.

Kesalahan yang pertama dan paling banyak dilakukan oleh pemanen kelapa sawit yaitu memetik buah yang masih mentah dan belum matang sempurna. Buah yang telah matang dan tidak segera dipanen pun dapat mengurangi tingkat produksi. Bisa juga pengambilan brondolan buah yang tidak menyeluruh. Sedangkan faktor eksternal yakni buah atau brondolan kelapa sawit dicuri orang lain.

Untuk melakukan proses pemanenan kelapa sawit yang tepat, setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhinya yaitu pengaturan seksi potong buah, persiapan peralatan dan bahan panen, serta persiapan tenaga pemanen. Berikut ini kami jelaskan pengertiannya masing-masing!

1. Pengaturan Seksi Potong Buah

Waktu potong buah harus diatur dan dibagi menjadi beberapa seksi agar pohon kelapa sawit tetap dapat tumbuh secara normal dan produktif. Biasanya pemanenan buah dilakukan setiap enam kali dalam seminggu, di mana setiap lahan dikelompokkan menjadi enam bagian. Pengambilan buah sawit dikerjakan dari Senin sampai dengan Sabtu. Jumlah rotasi panen sawit berkisar antara 3,5-4,5 kali setiap bulan. Pemanenan hanya boleh dilakukan saat cuaca cerah dan berhenti jika hujan.

Dengan metode pengaturan seksi pemanenan kelapa sawit ini, proses pindah hancak yang dilakukan dari satu blok ke blok yang lainnya pun semakin mudah. Pengawasan lahan dan produktifitas tanaman pun terasa lebih gampang. Begitupun dengan pengangkutan buah kelapa sawit dari lahan ke pabrik bisa berjalan lebih efektif. Yang tak kalah pentingnya, hasil pemanenan bisa meningkat secara bertahap.

2. Peralatan dan Bahan Pemanenan

Ada cukup banyak peralatan yang digunakan selama proses pemanenan kelapa sawit. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami hanya akan mengenalkannya sepintas saja tanpa menjelaskan secara mendalam. Penjelasan lebih lengkap akan diberikan pada artikel berikutnya.

Adapun alat-alat utama yang dibutuhkan dalam pemanenan buah kelapa sawit antara lain dodos kecil, dodos besar, pisau egrek, karung goni, angkong, tali nilon, batu asah, bambu egrek, arit kecil, gancu, dan tombak. Sementara itu perlengkapan pemeriksaan pekerjaan panen yang wajib dibawa misalnya gancu, gancu berstempel, pensil lilin merah, buku pemeriksaan mutu buah, buku penerimaan buah, dan notes karyawan buah.