Kelapa sawit sangat banyak manfaatnya dalam kehidupan kita. Hampir 80% makanan yang kita makan dalam hidup kita sehari hari. Biasanya kita mengonsumsi hasil turunan kelapa sawit. Turunan produk kelapa sawit dalam bentuk makanan yang mengandung minyak nabati. Minyak nabati yang dimaksud adalah minyak kelapa sawit sebagai hasil turunannya. Dari manfaat itu kita akan lihat sejenak sejarah dari kelapa sawit itu sendiri.Sejarah kelapa sawit kali ini kita bahas berdasarkan daerah asal kelapa sawit. Mengenai daerah asal kelapa sawit terdapat beberapa pendapat. Pendapat Pertama menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Afrika, sedangkan pendapat kedua menyatakan Amerika Selatan sebagai daerah asalnya.
Pendapat pertama mengenai afrika sebagai sejarah asal kelapa sawit didukung oleh alasan-alasan yang sangat kuat. Menurut hasil penyelidikan Zevan, terdapat fosil tepung sari (pollen) yang terdapat dalam lapisan-lapisan arkeologis dari zaman miocence memberikan indikasi bahwa kelapa sawit telah lama tumbuh di kawasan afrika. Don Mosto berkebangsaan eropa dalam penjelajahannya ke benua afrika sekitar tahun 1435 dan 1460 menemukan sejumlah besar pohon hitam yang memiliki buah dan mengandung minyak di kawasan afrika barat. Sedangkan perjalanan Broecke menjelang akhir abad ke-16 di antaranya mengemukakan adanya bahan-bahan yang diperkirakan berasaal dari pohon kelapa sawit. Telaah linguistik juga mendukung pendapat bahwa kelapa sawit berasal dari afrika. Di Suriname misalnya, nama-nama yang dipakai untuk kelapa sawit merupakan modifikasi kata dari 'Afrika' dalam bahasa yoruba, Fanti-Twi dan kikongo. Demikian pula nama 'dede' yang dipakai di Brazil diperkirakan berasal dari kata 'ndende' yang memberikan petunjuk bahwa kelapa sawit dibawa ke benua Amerika dalam abad ke-16 bersama-sama dengan budak belian, yang kemudian tumbuh dengan baik di Brazil.
Pendapat kedua, yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan, didukung antara lain oleh Cook. Cook mengemukakan dua alasannya sebagai berikut: (1) Kelapa sawit tumbuh secara alamiah di pantai brazil dan (2) Marga palma lainnya kebanyakan berasal dari Amerika selatan. Tetapi alasan-alasan ini dianggap kurang meyakinkan karena (1) sifat mudah tumbuh dan cepat berkembang biak memang merupakan karakteristik dari marga palma dan (2) suatu jenis palma yang berasal dari afrika selatan, yaitu Jubaeopsis caffra ternyata juga merupakan anggota dari suku (tribe) Cocoinae.
Banyak lagi pendapat para pakar mengenai kedua pendapat mengenai daerah asal kelapa sawit tersebut, Hingga kini belum dicapai kata sepakat mengenai daerah asal kelapa sawit, namun secara umum para ahli cendrung beranggapan bahwa kelapa sawit (Elaeis guinensis) berasal dari Afrika. Disamping itu ada pula ahli yang berpendapat bahwa mungkin kelapa sawit terbentuk pada saat amerika selatan masih menyatu dengan afrika, sebelum terjadinya pergeseran benua (continental drift). Jika ini benar, persoalan daerah asal kelapa sawit tidak menjadi permasalahan lagi.